tvOnenews.com - Marselino Ferdinan menjadi satu-satunya pencetak gol bagi timnas Indonesia di laga Grup D Piala Asia melawan Irak, Senin (15/1/2024) malam WIB.
Pertandingan yang digelar di Stadion Ahmed bin Ali itu menghasilkan skor akhir 1-3. Timnas Indonesia terbobol lebih dahulu lewat gol Mohanad Ali di menit ke-17.
Skuad asuhan Shin Tae-yong kemudian menyamakan kedudukan lewat gol Marselino Ferdinan di menit ke-37. Babak pertama hampir saja berakhir seri.
Namun sayang, Irak berhasil menggandakan keunggulan lewat gelandang mereka Osama Rashid di menit tambahan waktu (47+7’). Gol ini menjadi kontroversi.
(Foto: Tangkapan layar)
Sebab beberapa saat sebelum gol terjadi, ada pemain Irak yang terjebak offside. Shin Tae-yong yang berada di tepi lapangan terlihat melontarkan protes keras ke wasit 4.
Sempat terjadi keheningan di atas lapangan, ketika wasit sempat menghentikan jalannya pertandingan dan berkoordinasi dengan wasit VAR. Namun sayang gol tetap dianggap sah.
Timnas Indonesia semakin tertinggal, ketika Irak memperlebar keunggulan dengan gol ketiga Irak yang tercipta lewat kaki Aymen Hussein (75’).
(Foto: Tangkapan layar)
"Disayangkan juga di pertandingan pertama ini kami tidak beruntung, ada beberapa kontroversi dari wasit yang seharusnya tidak gol tapi jadi gol," kata Marselino dikutip dari Antara, Selasa (16/1/2024).
Selain Marselino Ferdinan, Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong juga menyayangkan keputusan wasit yang tetap menganggap sah gol Osama Rashid meski tayangan VAR sudah dilihat.
"Saya mengucapkan selamat kepada Irak, kami tampil baik melawan tim yang tangguh, perbedaan teknik menentukan keseimbangan yang menguntungkan mereka," ungkap Shin Tae-yong dalam konferensi pers seusai pertandingan.
Juru taktik asal Korea Selatan itu Shin menyinggung soal teknologi offside semi-otomatis (SAOT) yang digemborkan AFC bisa menekan kesalahan keputusan offside.
"Gol kedua jelas-jelas berasal dari posisi offside dan menurut saya hal itu mengejutkan untuk turnamen sebesar Piala Asia meskipun terdapat teknologi offside dan VAR," kata Shin.
"Kami menerima kekalahan itu, tapi saya tegaskan bahwa gol kedua diragukan dan itu berdampak pada kami. Saya merasa kecewa dan malu karena gol itu dihitung," imbuhnya.
(Foto: PSSI)
Shin Tae-yong pun menyebut hasil ini lebih baik dibandingkan pertemuan melawan Irak pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada November lalu (1-5).
"Kami berupaya meningkatkan penampilan kami melawan Irak dibandingkan dengan penampilan sebelumnya saat Kualifikasi Piala Dunia, kami tampil baik meski kalah," ujarnya.
Mantan pelatih Korea Selatan itu menyadari kekalahan di laga perdana ini mungkin membuat sulit langkah timnas garuda untuk lolos ke 16 besar. Apalagi masih ada tim kuat Vietnam dan Jepang yang menanti.
Shin Tae-yong sebut-sebut pengalamannya kalahkan Jerman 2-0
Namun kondisi sulit ini tak membuat pelatih asal negeri ginseng itu berkecil hati. Pasalnya ia pernah mengalami kondisi yang lebih sulit yakni ketika Shin memimpin tim Korea Selatan di Piala Dunia 2018.
"Kekalahan kami mungkin membuat sulit perjalanan kami untuk lolos ke 16 besar, masih ada tim kuat Vietnam dan Jepang," ungkap Shin Tae-yong.
"Tetapi, saya punya pengalaman sebagai pelatih di Piala Dunia 2018 Rusia. Tidak ada yang menyangka kami menang melawan Jerman," imbuhhnya.
Pelatih berusia 53 tahun ini pun menegaskan bahwa laga selanjutnya kontra Vietnam akan menjadi amat penting untuk menentukan langkah Indonesia di Piala Asia 2023.
Dapatkan artikel-artikel menarik lainnya dengan ‘follow’ atau mengikuti tvOnenews.com di sini, Google News.
(amr)
Load more