tvOnenews.com - Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kembali menjadi sorotan setelah mengungkapkan tawaran yang diterimanya dari timnas lain.
Saat ini Shin Tae-yong memiliki kontrak hingga Juni 2024 dan berpeluang diperpanjang jika membawa Timnas Indonesia U-23 lolos delapan besar Piala Asia U-23 2024.
Mantan pelatih Timnas Indonesia U-17, Iwan Setiawan, menilai Shin Tae-yong membahas urusan internal masa depannya dengan PSSI.
Menurut Iwan, pernyataan Shin Tae-yong sepantasnya dibicarakan lebih dahulu ke federasi sepak bola Indonesia yang masih mengikatnya dengan kontrak hingga Juni 2024.
"Shin Tae-yong sebaiknya fokus saja dulu pada pencapaian target yang dibebani PSSI. Negosiasi kontrak dengan embel-embel pemenuhan target itu biasa di dunia sepak bola profesional," kata Iwan.
Iwan mengakui sikap Shin Tae-yong yang mengungkapkan tawaran ke media Korea Selatan itu tidak etis. Sebaiknya soal ini bisa disampaikan langsung ke PSSI secara internal.
"Apalagi dia masih terikat kontrak dengan Indonesia dan ada target lain yang harus dituntaskan setelah kemarin ia bisa meloloskan timnas ke 16 besar Piala Asia," kata Iwan.
Iwan mengapresiasi kinerja STY bersama Skuad Garuda selama empat tahun ini karena telah menuai sejumlah prestasi dan menciptakan budaya baru di timnas.
"Dia telah menciptakan budaya baru di timnas kita. Pemain punya etos kerja keras yang bagus. Saya yakin PSSI juga melihat hal tersebut dan mereka amat hati-hati berkaitan dengan perpanjangan kontrak. Beliau tidak perlu gelisah, konsentrasi saja pada pencapaian target," kata Iwan.
Iwan mengakui sikap PSSI pun sudah profesional. Wajar jika PSSI memberikan target sebagai syarat untuk memperpanjang kontrak STY.
"Jika PSSI sudah komitmen, maka seharusnya STY juga. Dan dia sudah mencapai salah satu target yang digariskan, jadi tenang saja. Publik juga melihat kok hasil kerjanya," kata Iwan.
Menurut Iwan, jika STY bicara sudah punya tawaran, sementara masih terikat kontrak, kesan yang muncul STY memperingatkan PSSI. Karena itu, Iwan menyarankan agar STY melakukan koreksi atas pernyataan tersebut. Untuk selanjutnya, STY fokus pada komitmen meloloskan timnas U-23 ke 8 besar di Piala Asia U23 nanti.
"Apalagi jika mengaca dari prestasi timnas senior, STY banyak pekerjaan rumah dalam hal strategi bertahan dan menyerang. Lihat saja timnas senior. Dari 6 laga terakhir, gawang timnas sudah kebobolan 20 gol. Terus para strikernya kurang tajam karena minim cetak gol. Itu hal-hal yang harus STY pikirkan ketimbang bicara soal tawaran kontrak negara lain," ujar Iwan.
"Ia wajib melakukan transfer ilmu ke pelatih lokal. Ikut berperan dalam pembinaan, semacam membuat kurikulum yang jadi pegangan. Jika kita punya satu sistem of play yang bagus, siapapun yang menjalankannya akan mudah ke depannya," kata Iwan. (ant/hfp)
Load more