"Lawan Irak babak kedua, pada saat empat pemain Liga 1 masuk itu kelihatan banget nge-drop, nggak bisa ngikutin," tuturnya.
"Kalau kita bicara progres, artinya yang kita lihat itu adalah tren, it goes up and down yang penting trennya ke atas," imbuhnya.
Sementara di Indonesia, menurut Justin bahwa kalau kita kalah, mereka hanya melihat skor.
"Gue lihat permainan, i don't care. I doesn't make sense kalau lu ranking 146, lu harus menang lawan Jepang yang ranking 16 dunia, gak masuk akal lu ranking 146 lu harus menang lawan ranking 25 dunia," jelasnya.
"Lihat jepang babak pertama zero peluang, Australia di babak pertama diobok-obok, kapan Indonesia main kayak begitu, kapan, ini kan sebuah progres, kenapa gak dilanjutkan," imbuhnya.
Justin juga menyatakan kekurangan dari Shin Tae-yong, ia harus belajar bahasa Indonesia.
"Dia harus belajar bahasa Indonesia, kedua, dia harus lebih dekat dengan klub," jelasnya
Load more