Footballist juga memberikan contoh pelatih Korea Selatan yang juga mengemban tugas berat karena rangkap jabatan.
Adalah pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang sudah sejak awal ditugaskan untuk bertanggung jawab atas timnas kelompok umur dan Timnas Indonesia.
"Ada beberapa kasus dimana pelatih bertanggung jawab atas timnas senior dan timnas U-23 secara bersamaan, bukan hanya menjadi pelatih internim, seperti Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia," tulis Footballist.
Bak dua mata pisau, tanggung jawab pelatih untuk memegang lebih dari satu timnas bisa berakhir dengan hal positif dan negatif.
"Pelatih waktu penuh dibandingkan pelatih interim belum tentu merupakan pilihan buruk karena bisa membawa keberlangsungan timnas," tulis Footballist.
Sayangnya, contoh kegagalan lebih banyak dibandingkan contoh keberhasilan ketika para pelatih memegang lebih dari satu timnas.
Media Korea Selatan ini turut mencontohkan bagaimana pelatih Jepang Hajime Moriyasu yang justru gagal ketika mennjabat sebagai pelatih Timnas Jepang dan Timnas Jepang U-23 pada 2020 lalu.
Load more