tvOnenews.com - Vokal mengkritik proses naturalisasi timnas Indonesia, Muhammad Tahir nyatanya pernah kehilangan satu-satunya kesempatan bela Garuda karena alasan yang konyol.
Belakangan ini, gelandang PSBS Biak, Muhammad Tahir, sedang ramai menjadi pembicaraan di kalangan pencinta sepak bola Indonesia.
Sebab, eks pemain Persipura Jayapura itu menyuarakan keberatannya terhadap para pemain naturalisasi di skuad asuhan Shin Tae-yong, meski itu mengangkat prestasi timnas Indonesia.
“Sekarang terlalu banyak naturalisasi. Bukannya gak sehat, tapi kasihan [kepada pemain lokal]. Kita adakan kompetisi dalam negeri gunanya apa?” kata Tahir dalam sebuah podcast bersama pengamat sepak bola Akmal Marhali.
Tahir menilai bahwa kualitas pemain naturalisasi hanya 11-12 dibandingkan pemain lokal. Dia bahkan menantang PSSI untuk mengadakan uji coba.
“Kita cuma kalah karena mereka main di luar negeri, kita di dalam negeri. Kalah itu saja. Kalau kualitas, kita 11-12 dengan mereka. Gak kalah jauh,” tuturnya.
“Coba aja PSSI bikin, uji coba antara lokal kontra naturalisasi. Saya yakin menang [lokal] karena [kebanggaan] lambang [Garuda] di dada.”
Kini berusia 30 tahun, Muhammad Tahir tidak pernah sekali pun tercatat membela timnas Indonesia di ajang resmi, menurut catatan Transfermarkt.
Satu-satunya kesempatan yang datang untuknya adalah pada tahun 2019 lalu, ketika pelatih Simon McMenemy memanggilnya untuk laga kontra Malaysia pada kualifikasi Piala Dunia 2022.
Kendati demikian, dua pemain timnas Indonesia, yaitu Victor Igbonefo dan Muhammad Tahir gagal berangkat pada saat itu.
Igbonefo menderita cedera, namun alasan Tahir gagal berangkat menjadi sesuatu yang menarik untuk dibahas.
Sebab, Tahir gagal berangkat karena paspor yang pada saat itu belum dimiliki olehnya. Hal itu pun membatalkan keberangkatannya ke Malaysia.
“Pada pemanggilan ini, ada pemain yang batal berangkat ke Malaysia, yaitu Muhammad Tahir dari Persipura. Pemain tersebut terkendala paspor yang belum dimilikinya,” demikian pernyataan PSSI dalam situs resminya.
Dalam kesempatan lain ketika diwawancarai oleh awak media, Tahir mengaku bahwa dirinya memiliki paspor. Namun, paspor tersebut sudah habis masa berlakunya.
Bagaimanapun, masalah paspor ini menjadi alasan Tahir gagal memaksimalkan satu-satunya kesempatan yang datang untuknya membela timnas Indonesia.
Semenjak saat itu, dia tidak pernah mendapatkan panggilan lagi dari timnas Indonesia asuhan Simon McMenemy.
Pada tahun 2020, Shin Tae-yong pernah memanggilnya untuk melaksanakan TC pada Februari 2020 untuk kualifikasi Piala Dunia 2022 pada Maret 2020.
Namun, pandemi COVID-19 pada saat itu menyebabkan tim tersebut dibubarkan karena pertandingan sepak bola juga diundur hingga 2021.
Saat kualifikasi Piala Dunia 2022 digelar lagi pada 2021, Tahir tidak termasuk dalam skuad yang dipanggil oleh Shin Tae-yong.
Load more