tvOnenews.com - Pernyataan gelandang PSBS Biak, Muhammad Tahir, perihal pemain naturalisasi timnas Indonesia telah sampai ke media Vietnam, The Thao 247.
Selama beberapa hari terakhir, Muhammad Tahir telah menjadi bahan perbincangan di kalangan pencinta sepak bola Indonesia karena pernyataannya terkait para pemain naturalisasi.
Tahir mengkritisi kebijakan PSSI yang gemar menaturalisasi pemain pada saat ini. Meski prestasi timnas Indonesia sedang bagus, dia menyayangkan kebijakan PSSI tersebut.
Menurut Tahir, kualitas pemain lokal tidak kalah bagusnya dari para pemain naturalisasi. Dia bahkan menyebutnya seperti 11-12.
“Sekarang terlalu banyak naturalisasi. Bukannya gak sehat, tapi kasihan [kepada pemain lokal]. Kita adakan kompetisi dalam negeri gunanya apa?” kata Tahir dalam wawancaranya dengan pengamat sepak bola Akmal Marhali.
“Kita cuma kalah karena mereka main di luar negeri, kita di dalam negeri. Kalah itu saja. Kalau kualitas, kita 11-12 dengan mereka. Gak kalah jauh,” tuturnya.
“Coba aja PSSI bikin, uji coba antara lokal kontra naturalisasi. Saya yakin menang karena [kebanggaan] lambang [Garuda] di dada.”
Kata-kata Tahir tersebut nyatanya juga menjadi perhatian bagi media Vietnam, The Thao 247. Mereka ikut menyoroti pernyataan eks pemain Persipura Jayapura tersebut.
“Gelandang asal Indonesia meminta pertandingan antara pemain naturalisasi dengan pemain lokal,” demikian judul dari media Vietnam tersebut.
“Merasa tidak puas dengan kebijakan naturalisasi Federasi Sepak Bola Indonesia, seorang gelandang dari negara tersebut menginginkan sebuah pertandingan antara pemain lokal kontra pemain naturalisasi,” tambah artikel tersebut.
Media Vietnam itu juga menambahkan bahwa Shin Tae-yong pernah memanggil Tahir pada 2020, namun sang gelandang tidak bisa bersaing.
“Muhammad Tahir kini 30 tahun dan pernah dipanggil ke tim nasional oleh Shin Tae-yong pada 2020. Namun, dia tersisih karena tak mampu bersaing untuk memperebutkan posisi di tim,” demikian tulisan The Thao 247. (rda)
Load more