Pelatih berusia 53 tahun itu menyatakan bahwa dirinya salah satu orang yang banyak mengutamakan permainan serba bisa.
"Meskipun ini hanya game, aku ingin meminta semua pemain melakukan permainan serba bisa, dan aku akan mengawasi mereka," jelasnya.
Kemudian, pada acara bincang tersebut pelatih bertangan dingin itu mengungkapkan asal muasal inspirasinya menerapkan taktik ke tim Garuda.
"Dulu, aku banyak berusaha meniru sepak bola Arsenal dijalankan oleh Arsene Wenger dan telah belajar banyak dari itu," terangnya.
"Sekarang, entah itu Brighton, Xabi Alonso, atau Manchester City, aku banyak menonton pertandingan mereka untuk mencoba membuat sesuatu yang unik," pungkasnya.
Xabi Alonso dan Bayer Leverkusen. (ANTARA/AFP/Ina Fassbender/am)
Sebagaimana diketahui, Xabi Alonso sukses menjadi pelatih Bayer Leverkusen di musim, ia membawa klub yang diasuhnya itu meraih tren positif dengan menjuarai gelar Bundesliga di musim 2023/2024 usai mengumpulkan 79 poin dari 29 laga.
Bayer Leverkusen resmi mengakhiri dominasi Bayern Munchen di Bundesliga, dan menghapus kutukan 'Neverkusen'.
Bahkan kegemilangan Xabi Alonso memegang Bayer Leverkusen membuatnya dilirik dan menjadi kandidat calon pelatih klub raksasa Jerman, Bayern Munchen.
Kemudian, taktik Shin Tae-yong itu bahkan mendapat pengakuan luas di gelaran Piala Asia 2023, terutama proses terciptanya gol dari Marselino Ferdinan di gawang Irak.
Load more