tvOnenews.com - Pelatih Australia U-23, Tony Vidmar, mengaku penampilan Ernando Ari Sutaryadi di bawah mistar gawang Timnas Indonesia U-23 membuat pasukannya frustrasi.
Australia menelan kekalahan memalukan 0-1 dari Timnas Indonesia U-23 pada pertandingan kedua Grup A Piala Asia U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar pada Kamis (18/4).
Gol tunggal Komang Teguh pada menit ke-45 mengantarkan Timnas Indonesia U-23 meraih kemenangan sekaligus membuka harapan lolos ke perempat final Piala Asia.
Salah satu sorotan pada pertandingan ini jatuh kepada penjaga gawang Ernando Ari Sutaryadi yang menyelamatkan gawang skuad Garuda Muda dari kebobolan.
Bahkan, pada menit ke-25 kiper Persebaya Surabaya ini sukses menepis tendangan penalti pemain Australia U-23, Mohamed Toure. Beberapa penyelamatan krusial pun dilakukan kiper berusia 22 tahun ini.
Tony Vidmar mengatakan, permainan Australia secara keseluruhan sebenarnya sudah sangat bagus. Namun, momen penalti yang gagal membuat situasi pertandingan menjadi berubah.
“Saya pikir secara keseluruhan kami bermain bagus, kami memainkan sepak bola yang sangat bagus. Anda mencetak penalti itu maka pertandingan pasti berubah menguntungkan kami. Hal itu memberi mereka dorongan," ujar Tony Vidmar dikutip dari ANTARA.
Selain itu, dia sedikit menyesalkan banyaknya peluang yang gagal berbuah menjadi gol. Meski Vidmar mengakui bahwa faktor hebatnya Ernando tidak bisa dikesampingkan.
“Dan kami tidak bisa memanfaatkan peluang kami. Kami menciptakan peluang namun kiper mereka menampilkan permainan yang luar biasa,” katanya.
“Ditambah lagi saat bertahan mereka berusaha keras dalam segala hal. Itu membuat para pemain kami frustrasi. Namun saya tidak bisa menyalahkan cara kami bermain,” Tambahnya.
Tony Vidmar juga menyoroti soal terlalu terburu-burunya para pemain depan dalam menyelesaikan setiap peluang yang didapat.
“Saya pikir kami kurang tenang di depan gawang. Ada sejumlah (kemungkinan) kami terburu-buru dalam menembak,” imbuhnya.
“Kami memerlukan sedikit kualitas dan ketenangan, memiliki ketenangan. Kadang-kadang kami mencoba memukulnya terlalu keras, kami harus mengopernya atau mengurangi tenaganya,” katanya.
Sementara itu, pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong menyebut bahwa momen itu adalah momen krusial dalam pertandingan yang menguatkan mental dan menambah kepercayaan diri para pemainnya.
"Sejujurnya ada momen saat kami dihukum penalti. Saya tidak merasa Komang Teguh sengaja menyentuh bola, namun itu adalah momen kami merasa krisis, momen paling berbahaya," kata STY setelah laga usai seperti dilansir keterangan PSSI, Jumat.
"Kiper membuat penyelamatan dan itu adalah momen krusial di pertandingan ini," ujarnya seraya memberi kredit pada Ernando. (ant/fan)
Load more