Di sisi lain Maarten Paes telah menunjukkan keseriusannya untuk bergabung ke timnas Indonesia. Salah satunya adalah dengan belajar Bahasa Indonesia dan menghafal lagu Indonesia Raya.
“Satu hal lagi yang berbeda, kalau Emil itu tidak mendapatkan dukungan dari ayahnya waktu ditawarkan tim nasional. Tapi Paes, keluarganya luar biasa mendukung,” terang Bung Ropan.
“Ketika dia datang ke Indonesia untuk mengurus semua dokumen administrasi itu keluarganya melepas dengan air mata menangis,” imbuh Bung Ropan.
Niat dari seorang kesungguhan dari Martin Paes untuk menjadi warga negara Indonesia dan berbakti kepada leluhurnya membuatnya mendapat prioritas.
“Padahal dia punya paspor Belanda sebenarnya punya kesempatan juga untuk bermain di tim nasional Belanda. Walaupun dia bisa menjadi kiper ketiga tapi dia memilih untuk Indonesia,” ucap Bung Ropan.
Namun upaya naturalisasi Maarten Paes juga sempat terganjal karena salah satu ayat yang ada di regulasi di FIFA dimana seorang pemain bisa berpindah asosiasi ketika dia belum masuk ke 21 tahun.
Load more