tvOnenews.com - Kecerdikan Shin Tae-yong dalam meracik dan mengutak-atik posisi pemain timnas Indonesia ternyata meniru gaya pelatih top Eropa berikut ini.
Shin Tae-yong dikenal sebagai pelatih yang berani memindah pemain di luar posisi aslinya demi membingungkan lawan dan memenangi laga.
Melimpahnya stok pemain serba bisa mendukung timnas Indonesia punya banyak taktik rahasia.
Juru taktik asal Korea Selatan itu diberikan keuntungan memiliki banyak pemain serba bisa di skuad Garuda. Coach Shin lantas memaksimalkan keuntungan ini menjadi performa hebat di lapangan.
Timnas Indonesia bisa memakai banyak formasi berbeda karena punya pemain serba bisa, hal ini sering dimanfaatkan Shin Tae-yong untuk merombak starting line up.
Tak jarang keputusannya membuat para pecinta sepak bola tanah air kebingungan karena terlalu berani gonta-ganti formasi.
Namun ternyata Shin Tae-yong mengaku taktik ini terinspirasi dari para pelatih kelas dunia.
Dirinya mengaku sangat mengidolakan filosofi permainan menyerang yang fleksibel dari mantan pelatih Arsenal Arsene Wenger.
Coach Shin berani juga tak segan mengakui bahwa dirinya kini mengikuti racikan taktik pelatih top Eropa seperti Roberto De Zerbi, Xabi Alonsi, hingga Pep Guardiola.
“Sekarang saya banyak menonton Brighton and Albion, Bayer Leverkusen, dan Manchester City untuk mencoba dan menciptakan gaya saya,” papar Shin Tae-yong.
Contoh Nyatanya di timnas Indonesia U23 Ada Justin Hubner dan Rafael Struick
Sosok Justin Hubner langsung menjadi andalan Shin Tae-yong sejak dinaturalisasi. Alasannya karena pemain keturunan Belanda ini bisa memainkan banyak posisi di lapangan.
Bersama timnas Indonesia Hubner sempat dimainkan sebagai gelandang bertahan.
Fans skuad Garuda itu sempat heran dengan keputusan aneh dari Shin Tae-yong ini.
Pasalnya Hubner murni berposisi sebagai bek tengah di skuad muda Wolverhampton Wanderers.
Namun Muhammad Kusnaeni selaku pundit lokal justru setuju dengan posisi baru sang pemain.
Pria yang akrab disapa Bung Kus itu lebih memilih Hubner daripada Marc Klok untuk menjadi gelandang bertahan skuad Garuda.
“Shin Tae-yong menurut saya mencoba Hubner karena duel satu lawan satunya bagus,” ujar Bung Kus.
Permainan Hubner terbukti moncer di lini tengah saat skuad Garuda berada di Piala Asia 2023.
Shin Tae-yong juga terkadang memasang sang pemain menjadi bek tengah. Hasilnya Hubner sukses mengeluarkan karakter permainannya yang keras dan solid.
Dirinya sampai dijuluki preman timnas karena berani menerjang keras lawan dan berani memprovokasi lawan.
Selain Hubner, ada Rafael Struick yang selama ini dipasang Shin Tae Yong sebagai ujung tombak.
Struick sukses menjadi pilihan utama Shin Tae-yong dengan menyingkirkan Ramadhan Sananta padahal striker lokal ini sudah mencetak 8 gol di Liga 1 musim ini.
Sementara Rafael Struick sama sekali belum mencetak gol debut bersama skuad Garuda.
Dalam 10 penampilan sang pemain belum mampu menjebol gawang musuh timnas Indonesia U23.
Namun kehadirannya di lini serang terbukti berhasil. Seringkali ia mengganggu konsentrasi bek lawan.
Terbaru, pemain bertahan Yordania U23 terpaksa menjatuhkannya di kotak terlarang sehingga berbuah penalti bagi timnas Indonesia U23.
“saya lebih menyukai bermain sebagai sayap kiri tapi saya bisa bermain di manapun pelatih meletakkan saya saya akan memberikan 100%” tegas Struick.
Jumat (26/4/2024) dini hari WIB nanti akan menjadi ajang pembuktian timnas Indonesia U23 melawan Korea Selatan U23.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more