tvOnenews.com - Pandit asal Australia, Paul Williams mengomentari gaya permainan Timnas Indonesia yang dilatih oleh Shin Tae-yong, dan sosok Marselino Ferdinan yang mencuri perhatian.
Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong sukses membawa Timnas Indonesia U-23 merebut satu tiket ke babak semifinal Piala Asia U-23 untuk pertama kali dalam sejarah.
Garuda Muda berhasil mengalahkan Korea Selatan U-23 melalui drama panjang adu tendangan penalti dengan skor 11-10.
Skuad Timnas Indonesia U-23. (AFC)
Pertandingan yang berlangsung di Stadion Abdullah bin Khalifa, jumat (26/4/2023) dini hari WIB, Timnas Indonesia U-23 bermain imbang dengan skor 2-2 hingga babak perpanjangan waktu 2x15 menit.
Dua gol Indonesia berhasil diciptakan oleh Rafael Struick, pada menit ke-15 dan 45+3.
Sementara tim lawan mendapat gol melalui aksi bunuh diri dari Komang Teguh di menit ke-45 dan gol yang dicetak oleh Jeong Sang-bin di menit ke-84.
Timnas Korea Selatan U-23 menuju pertandingan melawan Timnas Indonesia kepercayaan yang tinggi. Tapi di saat yang bersamaan turut mewaspadai taktik Shin Tae-yong.
Pada babak penyisihan grup A, Indonesia menang dua kali dan kalah satu kali. Di mana dua kemenangan beruntun Indonesia itu atas tim kuat yakni Australia dan Yordania.
Sementara, statistik yang sangat bagus ditunjukkan dari Korea Selatan. Mereka belum pernah kebobolan dan tidak terkalahkan di babak penyisihan grup B.
Pengamat sepak bola Australia Timnas Indonesia
Performa memukau Timnas Indonesia di gelaran Piala Asia U-23 2024 berhasil mencuri perhatian seorang pengamat sepak bola Australia, Paul Williams.
Ia mengaku curiga dengan cara bermain Timnas Indonesia, Garuda muda dikatakan memainkan gaya sepak bola yang langka di Asia Tenggara.
"Saya benar-benar senang melihat apa yang tengah terjadi di skuad Timnas Indonesia, ada kebahagiaan dalam cara bermain Indonesia." tuturnya.
"Gaya menyerang yang mereka tunjukkan terhitung langka di sepak bola Asia Tenggara, seperti kita lihat di Piala Asia banyak negara memilih untuk bermain bertahan dalam skema low block," ujarnya.
Menurutnya anak-anak asuh Shin Tae-yong itu bisa bermain defensif jika dibutuhkan, seperti pada babak kedua saat menghadapi Australia.
Tetapi misi tim Garuda Muda adalah terus menyerang dan bermain garis pertahanan tinggi.
"Ini cocok dengan para pemain Indonesia, cocok dengan mentalitas Indonesia. Semua orang punya pendapat sendiri mengenai gaya bermain yang tepat, tapi menurut saya ini adalah cara bermain sepak bola untuk dimainkan," ungkap Williams.
Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia. (PSSI)
Pengamat sepak bola yang kerap hadir untuk meliput di beberapa gelaran Piala Asia ini mengutarakan kalau dirinya juga kagum dengan betapa mudanya skuad yang dibawa oleh Shin Tae-yong.
Ia juga menyoroti salah satu gelandang muda Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan sang playmaker ulung Garuda Muda.
"Tim ini sangat muda, dan soal Marselino, saya sudah berbicara soal dia sejak dirinya berusia 16 tahun, dia baru 19 tahun masih bisa ikut beberapa turnamen U-23 lagi, masa depan Indonesia luar biasa cerah," pungkasnya.
Mengingat maksimal umur pemain di Piala Asia U-23 adalah 23 tahun, ternyata rata-rata pemain Timnas Indonesia U-23 adalah 20,7 tahun.
Pada Piala Asia 2023, Timnas Indonesia keluar sebagai skuad termuda dengan rata-rata usia 22,4 tahun.
Dimana Jordi Amat menjadi pemain paling tua yakni 31 tahun dan Marselino Ferdinan menjadi pemain paling muda dengan usia 19 tahun.
Di Skuad Garuda, pemain tertua adalah Adi Setyo yang lahir pada 7 Juli 2001. Sementara itu, pemain termuda adalah Dony Tri Pamungkas yang lahir pada 11 Januari 2005.
Sementara itu, Arab Saudi dan Kuwait keluar sebagai tim dengan rata-rata pemain tertua di Piala Asia U-23 dengan 21,7 tahun.
Selanjutnya tim besutan Shin Tae-yong bakal melawan timnas Uzbekistan U-23 di babak semifinal Piala Asia U-23.
Timnas Indonesia U-23 dijadwalkan akan menghadapi Uzbekistan U-23 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha pada Senin (26/4/2024) malam WIB.
Load more