tvOnenews.com - Suporter Korea Selatan menganggap kekalahan dari timnas Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024 sebagai suatu tragedi, lantaran mereka gagal lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 40 tahun.
Garuda Muda terus mengukir sejarah di Piala Asia U-23 2024 dengan menjadi tim debutan yang tampil sensasional.
Untuk lolos ke perempat final saja sudah menjadi suatu sejarah, timnas Indonesia U-23 kini bersaing di semifinal setelah mengalahkan Korea Selatan.
Pertarungan di babak perempat final berlangsung sengit di antara Indonesia dan Korea Selatan pada Jumat (26/4) dini hari WIB.
Sempat unggul 2-1 pada saat jeda turun minum berkat dwigol Rafael Struick yang dibalas gol bunuh diri Komang Teguh, Indonesia terpaksa bertanding hingga adu penalti karena Korea Selatan mampu menyamakan skor menjadi 2-2.
Namun, pada akhirnya, kegemilangan Ernando Ari di bawah mistar dipermanis dengan gol Pratama Arhan yang memastikan tiket ke semifinal untuk pertama kalinya bagi timnas Indonesia U-23 sepanjang keikutsertaan mereka di Piala Asia U-23.
Di sisi lain, bagi Korea Selatan, ini mencoreng catatan mentereng mereka, yang selalu lolos ke Olimpiade sejak edisi 1988 silam.
Media Korea Selatan beramai-ramai mengabarkan kekalahan tersebut dengan menegaskan kegagalan tim sepak bola mereka tampil di Olimpiade untuk pertama kalinya sejak 40 tahun yang lalu.
Media Korsel, Chosun, menggarisbawahi bagaimana kualitas sepak bola Indonesia berada jauh di bawah Negeri Ginseng berdasarkan ranking FIFA.
Timnas Korea Selatan kini berada di ranking ke-23 dunia sedangkan Indonesia hanya berada di urutan ke-134 dalam ranking FIFA.
Dikabarkan oleh Chosun, kekalahan tersebut diklaim sebagai “Tragedi Qatar” oleh para suporter sepak bola Korea Selatan.
Lebih lanjut, media tersebut mengatakan bahwa Ketua PSSI Korea Selatan (KFA), Chung Mong-gyu, kini berada dalam tekanan besar karena dianggap perlu bertanggung jawab.
“Tanggung jawab untuk Federasi Sepak Bola Korea, organisasi tertinggi dalam sepak bola Korea, dan pemimpinnya, Chung Mong-gyu, semakin memanas, menjadi mustahil untuk menghindari kritikan keras,” demikian tulisan Chosun.
Chung Mong-gyu sendiri sudah menjadi sasaran sejak konferensi pers seusai laga karena pelatih Hwang Sun-hong tak bisa menghadiri usai dikartu merah dalam pertandingan kontra timnas Indonesia U-23.
Dalam konferensi pers tersebut, Chung Mong-gyu mengambinghitamkan ketiadaan para pemain top yang tampil di Eropa seperti Bae Jun-ho (Stoke City), Yang Hyun-jun (Celtic), dan Kim Ji-soo (Brentford) yang tak bisa bermain karena tak dilepas oleh klubnya masing-masing.
Berbeda halnya dengan timnas Indonesia U-23, yang bisa mengandalkan Justin Hubner dan Nathan Tjoe-A-On meski harus menyusul pada saat turnamen sedang berlangsung. (rda)
Load more