tvOnenews.com - Timnas Indonesia U-23 perlu berhati-hati saat menghadapi Guinea U-23 dalam duel playoff Olimpiade Paris 2024, sebab ada empat pemain yang berpotensi menjadi mimpi buruk.
Garuda Muda perlu mengalihkan perhatiannya kepada pertandingan ini setelah menderita kekalahan dengan skor 1-2 dari Irak dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024.
Pertandingan yang akan dilangsungkan di Clairefontaine, Kamis (9/5) malam WIB tersebut tidak akan mudah mengingat Guinea juga bukanlah tim sembarangan.
Ada banyak pemain dari tim Guinea yang berkarier di kancah sepak bola terbaik Eropa, seperti di Spanyol dan Prancis.
Akun @joueurs_gn di media sosial X, atau yang sebelumnya Twitter, menyampaikan bahwa akan ada pemain dari timnas senior yang dipanggil untuk memperkuat tim U-23 dalam laga kali ini.
Inilah empat pemain Guinea yang berpotensi menjadi mimpi buruk timnas Indonesia U-23 demi mencapai Olimpiade Paris 2024.
Mereka adalah Ilaix Moriba yang bermain untuk Getafe di Spanyol, kemudian Saidou Sow (Strasbourg) dan Facinet Conte (SC Bastia) yang berkarier di Prancis, serta Ibrahim Diakite yang berkarier di Swiss bersama Stade-Lausanne.
Moriba berpotensi menjadi ancaman besar karena dia merupakan pemain didikan salah satu akademi sepak bola terbaik di dunia, La Masia, milik Barcelona.
Masih berusia 21 tahun, Moriba memutuskan untuk membela Guinea di level internasional meskipun bisa memperkuat Spanyol.
Pada 2021, pemain yang berposisi sebagai gelandang itu sempat menembus skuad senior Barcelona, namun dijual ke klub raksasa Jerman, RB Leipzig, pada bursa transfer musim panas tahun itu seharga 16 juta euro.
Kini, Moriba dipinjamkan ke Getafe, yang telah menggunakan jasanya 11 kali di sepanjang musim ini, selagi mencatatkan dua assist.
Foto: Ilaix Moriba (Sumber: X/Joueurs_GN)
Sementara itu, Saidou Sow merupakan bek tengah untuk tim di kasta tertinggi Liga Prancis, Strasbourg.
Dia memiliki postur yang mumpuni sebagai bek tengah, yaitu 185 cm. Pada musim ini, Sow bermain dalam 14 pertandingan untuk Strasbourg dengan menyumbangkan sebuah assist.
Sedangkan Facinet Conte merupakan seorang striker berusia 19 tahun yang sudah diandalkan oleh tim kasta kedua Liga Prancis, SC Bastia.
Terlepas dari usianya yang masih begitu muda, Conte telah dipercaya bermain secara reguler oleh Bastia dengan mencetak enam gol dan empat assist dari 22 laga di semua ajang.
Terakhir, Ibrahim Diakite yang merupakan seorang bek kanan untuk tim Stade-Lausanne, yang bersaing di kasta tertinggi Liga Swiss.
Pada musim ini, Diakite telah dipercaya bermain dalam 15 pertandingan dan telah berhasil mencetak satu gol. (rda)
Load more