tvOnenews.com - Di hadapan Hamka Hamzah, mantan bintang timnas Indonesia Yongki Aribowo menceritakan bagaimana dirinya hilang bak ditelan bumi setelah namanya melejit.
Mengawali karier profesionalnya di Persik Kediri (2009-2010), nama Yongki Aribowo melejit dalam waktu singkat berkat penampilannya yang impresif.
Saat itu juga Yongki Aribowo digadang menjadi bintang masa depan striker timnas Indonesia. Di hadapan Hamka Hamzah, Yongki mengaku senang-senang saja saat itu.
(Foto: Tangkapan layar Youtube Capt Hamka)
“Perasannya saat itu senang karena bisa menjadi pemain profesional dan dibimbing pemain-pemain senior (termasuk Hamka Hamzah),” kata Yongki Aribowo di tayangan Youtube Capt Hamka, dikutip Rabu (8/5/2024).
Satu musim di Persik, Yongki Aribowo kemudian dilirik klub raksasa asal Jawa Timur lainnya yakni Arema FC.
Bersama Singo Edan, Yongki Aribowo kembali menjadi buah bibir karena ketajamannya sebagai striker muda.
Dia bahkan dipercaya menjadi kapten tim hingga pernah bermain di kompetisi AFC.
Pada masa itu pula (2010-2011) Yongki Aribowo mendapat panggilan timnas Indonesia.
Bersama skuad Garuda, pemain asal Tulungagung itu mencatatkan 2 gol dari 8 penampilan.
Namun Hamka Hamzah heran mengapa setelah itu Yongki Aribowo hilang bak ditelan bumi.
Padahal Yongki Aribowo di mata Hamka Hamzah bukan pemain yang neko-neko.
Yongki bukan tipikal pemain yang lupa daratan setelah menjadi pemain profesional.
Yongki adalah anak muda yang kalau di mess selalu bersarung dan jauh dari kata ingin hura-hura dunia malam atau berpesta layaknya pemain lain.
Jadi itulah pelajaran berharga dari Yongki Aribowo untuk para pemain muda timnas Indonesia yang baru memulai kariernya.
Yongki pun tak menampik ada rasa penyesalan yang mendalam dalam dirinya karena sudah bersikap berpuas diri di usia yang masih amat produktif.
(Foto: Tangkapan layar Youtube Capt Hamka)
Setelah di Arema FC, Hamka Hamzah sempat mengajak Yongki Aribowo untuk bergabung dengannya ke Mitra Kukar. Namun Yongki memilih bergabung ke Persisam.
“Karena (Hamka berpikir) ini anak kalau nggak ada yang membimbing dan usianya masih sangat muda saya takut pemain ini lupa daratan,” kata Hamka Hamzah.
Benar saja, apa yang terjadi sekarang nama Yongki Aribowo tenggelam.
“Dulu (Yongki berpikir) di sana ada banyak striker senior. Takutnya menit bermainnya berkurang. Belum lagi saat itu Mitra Kukar adalah tim baru,” jelas Yongki.
Meski bisa dikatakan gagal bersinar hingga menjadi legenda timnas Indonesia, Yongki Aribowo masih mencintai profesi sebagai seorang pesepakbola.
Itu terbukti dengan Yongki kini menjadi seorang pelatih dan sudah mengantongi lisensi C AFC.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more