tvOnenews.com - Ujaran rasis dan kebencian mencoreng nama baik timnas Indonesia U-23 setelah netizen Tanah Air menggeruduk akun Instagram Guinea.
Timnas Indonesia U-23 mengalami kekalahan menyakitkan di laga playoff perebutan tiket Olimpiade Paris melawan Guinea U-23, Kamis (9/5/2024) di Stadion Stade Pierre Pibarot.
Skuad Garuda Muda kebobolan satu gol, lewat tendangan penalti yang dilesakkan oleh Ilaix Moriba (29’). Ernando Ari hampir terbobol dua kali lewat penalti.
Setelah Alfeandra Dewangga menjatuhkan Algassime di menit ke-76. Beruntung tendangan Bah sebagai eksekutor melenceng dan mengenai tiang gawang.
Penalti kedua ini juga membuat Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mendapat kartu merah karena melakukan protes keras kepada wasit François Letexier.
Terlepas dari beberapa keputusan kontroversial Letexier. Timnas Indonesia U-23 tak mampu mencetak satu gol pun hingga babak kedua berakhir.
Rasisme tidak seharusnya ada dalam sepak bola yang merupakan olahraga pemersatu bangsa. Dalam unggahan yang lain, Joueurs Guinéens kembali memberikan penegasan.
“Apa pun yang Anda lakukan, kami ada di Olimpiade. Bukan komentar rasis Anda yang akan membawa Anda ke sana,” tulis Joueurs Guinéens.
“Sejak pertandingan berakhir, masyarakat Indonesia datang ke postingan kami dengan pesan rasis,” tambah mereka.
Sementara itu pihak PSSI melalui exco Arya Mahendra Sinulingga menyayangkan apa yang dilakukan sebagian netizen timnas Indonesia itu.
“Jangan menodai perjuangan tim U-23 Indonesia dengan ujaran rasis kepada para pemain lawan,” kata Arya dikutip dari laman PSSI.
Menurutnya para pemain sudah pulang dengan kepala tegak dan legawa, sehingga diharapkan suporter juga melakukan hal yang sama.
“Mimpi anak-anak muda ini masih panjang, tolong jangan dicederai dengan aksi rasis yang sangat merugikan dan memalukan. Kita fokus mendukung timnas ke depan,” pungkas Arya.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more