tvOnenews.com - Meski telah bawa Timnas Indonesia tampil jauh lebih baik, nyatanya prestasi Shin Tae-yong belum mampu lampaui pelatih Garuda di era 2010-an ini.
Padahal, sejumlah prestasi bergengsi telah didapatkan Timnas Indonesia semenjak dilatih oleh Shin Tae-yong yang dimulai pada tahun 2019 silam.
Sebut saja pencapaian Timnas Indonesia mulai dari level senior, U23, dan U20 yang untuk pertama kalinya secara bersamaan lolos ke Piala Asia.
Terkhusus untuk Timnas Indonesia senior, mereka berhasil melangkah hingga 16 besar Piala Asia 2023 untuk pertama kalinya sejak berpartisipasi pada 1996.
Selain itu, skuad Garuda asuhan Shin Tae-yong selangkah lagi bakal mencatatkan sejarah lolos ke ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hal serupa juga diberikan Shin Tae-yong ketika menukangi Timnas Indonesia U23, di mana dia berhasil membawa Garuda Muda mencapai semifinal Piala Asia.
Tidak hanya itu, Timnas Indonesia U23 hampir saja lolos ke Olimpiade Paris 2024 apabila mereka tak dihentikan Guinea dalam laga play-off antar benua.
Sederet kesuksesan tersebut membuat ranking FIFA Timnas Indonesia melonjak drastis dari urutan 173 menjadi 134 hanya dalam empat tahun.
Meski demikian, prestasi Shin Tae-yong itu tampaknya masih belum bisa melampaui apa yang telah diraih pelatih Timnas Indonesia era 2010-an, Alfred Riedl.
Alfred Riedl dinilai cukup berjasa bagi Timnas Indonesia karena pernah mengantakan timnya dua kali ke final Piala AFF yakni pada 2010 dan 2016.
Atas dasar itu, banyak yang beranggapan kalau Alfred Riedl masih mempunyai pencapaian yang lebih baik bersama Timnas Indonesia dibandingkan Shin Tae-yong.
Jalan panjang dilalui oleh Alfred Riedl sebelum berlabuh ke Timnas Indonesia. Ia mulai menapaki karier kepelatihannya pada 1983.
Di periode tersebut, Alfred Riedl pernah menjadi asisten pelatih hingga pelatih utama klub-klub Eropa sebelum menjadi manajer Timnas Austria tahun 1991.
Setelah menghabiskan sebagian karier kepelatihannya di Eropa, Alfred Riedl akhirnya bergabung ke Vietnam dan sukses menjuarai Piala AFF 2008.
Hal inilah yang kemudian membuat PSSI menawarkan Alfred Riedl untuk menukangi Timnas Indonesia senior serta U23 pada 2010 dan langsung tampil moncer di Piala AFF.
Skuad Garuda bahkan sempat ditakuti di Asia Tenggara ketika dilatih Alfred Riedl termasuk pada Piala AFF meskipun hanya menjadi runner-up tahun 2010.
Alfred Riedl saat memimpin sesi latihan Timnas Indonesia (Source: Antara)
Usai gagal membawa Timnas Indonesia juara Piala AFF 2010, Alfred Riedl tidak diperpanjang kontraknya oleh PSSI dan dia memutuskan kembali ke Eropa.
Tapi tak lama setelah itu, Alfred Riedl balik lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Desember 2013 dan kembali dipecat usai gagal meloloskan skuad Garuda dari fase grup Piala AFF 2014.
Dia kemudian menjadi pelatih PSM Makassar sebelum kembali lagi ke Timnas Indonesia pada 2016. Di periode ketiganya, ia kembali membawa skuad Garuda ke final Piala AFF.
Final Piala AFF 2016 melawan Thailand menjadi yang terakhir bagi Alfred Riedl. Kontraknya tak dilanjutkan oleh PSSI dan ia tidak meneruskan karier kepelatihannya.
Pada 7 September 2020 lalu, Alfred Riedl yang cukup berjasa bagi Timnas Indonesia menghembuskan nafas terakhirnya di kampung halamannya, Austria. (han)
Load more