GULIR UNTUK LIHAT KONTEN

ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Timnas Indonesia U-23 saat tampil di SEA Games yang dilatih oleh Rahmad Darmawan.
Sumber :
  • Antara

Kesaksian Rahmad Darmawan saat Final SEA Games 2011 Melawan Malaysia, Akui Faktor Ini Menjadi Kekalahan Garuda ...

Mantan pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan menceritakan momen final SEA Games 2011 saat Indonesia takluk dari Malaysia, hal itu membekas sekali.

Rabu, 15 Mei 2024 - 16:40 WIB

tvOnenews.com - Mantan pelatih timnas Indonesia U-23, Rahmad Darmawan menceritakan momen final SEA Games 2011 saat Indonesia kalah dari Malaysia.

Momen kekalahan Indonesia di final SEA Games 2011 itu masih membekas bagi pecinta sepak bola tanah air, terutama sang pelatih yakni Rahmad Darmawan.

Kilas balik, timnas Indonesia U-23 yang diarsiteki oleh Rahmad Darmawan tampil gemilang melaju ke babak final usai menundukkan Vietnam di semifinal.


Punggawa Garuda, Titus Bonai saat timnas Indonesia vs Vietnam di SEA Games 2011. (VIVAnews/Fernando Randy)

Tim nasional yang diisi oleh Okto Maniani, Andik Vermansyah, dan Titus Bonai berhasil mengalahkan Vietnam dengan skor akhir 2-0.

Kemudian bertemu Malaysia di final, sayangnya tren positif yang diraih oleh Garuda Muda harus terhenti setelah kalah dari Malaysia lewat adu penalti.

Rupanya ada kisah di balik kekalahan timnas dari Malaysia, hal itu disampaikan langsung oleh sang juru taktik tim Garuda Muda  saat itu, Rahmad Darmawan.

Baca Juga

Rahmad Darmawan ungkap faktor kekalahan timnas Indonesia dari Malaysia di Final SEA Games 2011

Rahmad Darmawan atau Coach RD diketahui menjadi pelatih timnas Indonesia U-23 di SEA Games dua kali, pada tahun 2011 dan tahun 2013.

Di mana dirinya berhasil mempersembahkan dua medali perak bagi Garuda Muda.

"Saya waktu itu menangani tim nasional U-23 di SEA Games dua kali, 2011 dan 2013. Dua-duanya kita masuk final, dua-duanya dapat perak," ungkapnya dilansir youtube Sport77.

"Dua-duanya gagal di final, satu kalah di penalti, yang satunya kita kalah 1-0 lawan Thailand di Myanmar," terangnya.

Mantan pelatih Arema ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah menjadi pelatih timnas senior.

"Tidak pernah menjadi head coach permanen (timnas senior), hanya caretaker itu ketika proses dari Wim Rijsbergen," tuturnya.

Coach RD menceritakan bahwa dirinya saat itu dipercaya asisten pelatih timnas di era Wim Rijsbergen.

"Saya sebagai asisten beliau saat itu belum datang, sehingga saya menjadi caretaker asistennya," ungkapnya.

"Sama ketika ada proses perpindahan dari Coach Manuel Blanco ke Wim Rijsbergen belum datang, nah saya juga menjadi caretaker di sana," jelasnya.


Coach Rahmad Darmawan. 

Pelatih berusia 57 tahun itu mengungkapkan bahwa dalam kondisi 'ribut' baru dirinya maju sebagai pelatih timnas dari asisten.

"Jadi memang waktu itu betapa sulitnya saat it, saya ada 52 orang untuk dalam waktu tiga hari menyeleksi pemain menjadi 23 pemain," tuturnya.

"Bayangkan tim nasional, dan saya nggak pernah mendapatkan ruang yang nyaman ketika itu," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa tim skuad yang diseleksinya menghadapi Arab Saudi 4 hari kemudian.

"Kenapa? apa yang membuat ruang tidak nyaman?" tanya Mamat Alkatiri yang memandu podcast.

"Karena itu tadi, tidak dikasih waktu yang cukup. Bayangkan waktu hanya 3 hari loh untuk menyeleksi 52 pemain yang dipanggil timnas menjadi 23 untuk lawan Arab Saudi, belum (waktu) latihan untuk menghadapi Arab Saudi," pungkasnya.

Hal yang berbeda ketika Rahmad Darmawan menangani timnas Indonesia U-23. Ia mengaku mendapat waktu yang cukup panjang.

"Saya punya waktu cukup panjang, kurang lebih dua bulan dan saya membuat periodisasi latihan yang bisa saya modified dengan sangat baik, mulai dari masa persiapan sampai pemilihan pemain di final," terangnya.

Masalah yang dihadapi oleh skuad yang diasuhnya di SEA Games 2011 adalah masa pemulihan atau recovery-nya kalah dengan Malaysia saat itu.

"Karena kita abis semifinal melawan Vietnam itu H-2, Malaysia main -2 juga dia lawannya Myanmar, dia (Malaysia) main jam 4-6 nggak ada perpanjangan," kenangnya.

"Kita main lawan Vietnam, main kedua kondisi hujan, main malam hari. Recovery kita kalah, intensitas kita kalah sehingga pada -1 pada +1 kita main, saya melihat kondisi anak-anak parah banget saat itu," tambahnya.

Kemudian RD mengumpulkan para pemain dan menyanyikan bersama lagu-lagu patriotisme yang didapatkan dari latihan di markas Kopassus.

"Nggak latihan, hari min satu itu kita keliling hotel Sultan terus nyanyi lagu itu untuk membangkitkan semangat. Karena saya tahu mereka begitu lelah di semifinal menuju final," pungkasnya. 

Pelatih yang berjasa memberi gelar Champions untuk Sriwijaya FC ini menceritakan saat di final bahwa skuad Garuda pada babak pertama masih bisa mendominasi permainan.

Kemudian pada babak kedua mulai terlihat penurunan performa karena pengaruh kelelahan, dan Malaysia mulai membalas menjadi 1-1. Bahkan ada perpanjangan waktu dan melalui drama babak adu penalti.

"Ketika adu penalti itulah kelihatan banget, ada saya tunjuk tak ada satu pun pemain yang siap untuk menendang penalti," katanya.

"Itu cerita yang sudah sangat lama, tapi masih ingat dan membuat saya tidak bisa tidur berapa malam waktu itu ya, karena harusnya kita juara," tambahnya. 

Siapa Rahmad Darmawan? dia adalah sosok pelatih papan atas yang berpengalaman menangani beberapa tim besar di kompetisi sepak bola Indonesia dari era Liga Super Indonesia hingga Liga 1.

Rahmad Darmawan mengawali kariernya sebagai asisten pelatih di klub Persikota di usia muda, dan dipercaya menukangi beberapa tim seperti Persipura, Sriwijaya FC, Persija, Arema FC hingga Madura United.

Dalam karier kepelatihan, Rahmad Darmawan pernah menorehkan catatan prestisius yakni mempersembahkan empat gelar Champion yang diperolehnya dari 2 klub berbeda ditanganinya di Liga Indonesia.

Dia membawa Persipura Jayapura dan Sriwijaya FC juara ISL sebagai juara ISL musim 2005 dan 2007.

Selain itu, pelatih RD ini membawa Sriwijaya FC untuk meraih gelar Copa Indonesia tiga kali beruntun musim 2008, 2009 dan 2010. (ind)

img-logo
img-logo

Bantu kami untuk memperbaiki kualitas siaran TvOne dengan mengisi survey berikut

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Juventus Terima Kabar Bahagia Jelang Hadapi PSV Eindhoven di Liga Champions: Randal Kolo Muani Dipastikan Bertahan?

Juventus Terima Kabar Bahagia Jelang Hadapi PSV Eindhoven di Liga Champions: Randal Kolo Muani Dipastikan Bertahan?

Juventus menerima kabar yang membahagiakan jelang laga kontra PSV Eindhoven di Liga Champions, seiring dengan warta dari jurnalis Italia soal Randal Kolo Muani.
Pelaku Pemalakan Sopir Bus Travel di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Pelaku Pemalakan Sopir Bus Travel di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Pria berinisial AZ yang merupakan pelaku pemalakan sopir bus travel di Cengkareng positif konsumsi narkoba.
Tijjani Reijnders: Saya Dihubungi PSSI Buat Bela Timnas Indonesia

Tijjani Reijnders: Saya Dihubungi PSSI Buat Bela Timnas Indonesia

Bintang AC Milan dan Belanda, Tijjani Reijnders mengungkapkan pernah dihubungi oleh PSSI ketika masih memperkuat AZ Alkmaar.
Sopir Bus Travel Jadi Korban Pemalakan Preman di Cengkarang, Satu Pelaku Ditangkap Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Bus Travel Jadi Korban Pemalakan Preman di Cengkarang, Satu Pelaku Ditangkap Ternyata Masih di Bawah Umur

Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi pemalakan terhadap sopir bus travel di Jalan Outer Ring Road, Kapuk Kayu Besar, Cengkareng, Jakarta Barat
Siapa Abdulhadi Al Rowaily, Wasit yang akan Pimpin Laga Pamungkas Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia

Siapa Abdulhadi Al Rowaily, Wasit yang akan Pimpin Laga Pamungkas Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia

Timnas Indonesia U-20 akan kembali bertemu Yaman, yang juga langkahnya terhenti di Piala Asia U-20 dalam laga pamungkas Grup C. 
KPK Periksa 2 Eks Dirut Pertamina Terkait Kasus Korupsi Jual Beli Gas PGN

KPK Periksa 2 Eks Dirut Pertamina Terkait Kasus Korupsi Jual Beli Gas PGN

KPK memulai penyidikan perkara dugaan korupsi di PT PGN Tbk pada tahun anggaran 2018–2020. Penyidikan perkara dugaan korupsi tersebut berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Trending
Bukan Jairo Riedewald, Ini 3 Pemain Naturalisasi Baru yang Kemungkinan Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain

Bukan Jairo Riedewald, Ini 3 Pemain Naturalisasi Baru yang Kemungkinan Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia Lawan Australia dan Bahrain

Jairo Riedewald kemungkinan tidak akan dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia untuk menghadapi Australia dan Bahrain.
Akankah Ruben Onsu Sanggup? Desy Ratnasari Ungkap 2 Syarat Laki-Laki yang Bisa Jadi Suaminya: Paling Penting...

Akankah Ruben Onsu Sanggup? Desy Ratnasari Ungkap 2 Syarat Laki-Laki yang Bisa Jadi Suaminya: Paling Penting...

Desy Ratnasari yang kini diisukan dekat dengan Ruben Onsu pernah blak-blakan ungkap dua syarat atau kriteria laki-laki yang bisa jadi suamianya, nomor satu...
PSSI akan Tunjuk Legenda Belanda Jadi Pelatih Timnas Indonesia U20 Gantikan Indra Sjafri? Coach Justin: Feeling Gua...

PSSI akan Tunjuk Legenda Belanda Jadi Pelatih Timnas Indonesia U20 Gantikan Indra Sjafri? Coach Justin: Feeling Gua...

Apakah PSSI akan kembali mendatangkan legenda Belanda untuk menggantikan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U20? Coach Justin beri pandangannya.
Pemain Timnas Indonesia 'Berkhianat'? Bintang Naturalisasi Ini Ungkap Kode Bakal Lakukan...

Pemain Timnas Indonesia 'Berkhianat'? Bintang Naturalisasi Ini Ungkap Kode Bakal Lakukan...

Salah satu pemain Timnas Indonesia nampaknya bakal 'berkhianat' setelah mengungkapkan kode bahwa dirinya bisa melakukan sesuatu yang besar di masa mendatang.
Justin Hubner Memukau Lagi di Liga Inggris,  Jadi Starter dan Bawa Wolverhampton Raih Poin Lawan West Bromwich Albion

Justin Hubner Memukau Lagi di Liga Inggris, Jadi Starter dan Bawa Wolverhampton Raih Poin Lawan West Bromwich Albion

Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner kembali tampil impresif saat memperkuat Wolverhampton dalam lanjutan Liga Inggris U-21, Selasa (18/02/2025).
Jadwal Liga Voli Korea Hari Ini: Perjuangan Jauhi Perburuan Megawati Hangestri, Ujian Moma Bassoko Hadapi Pemain Paling Gacor di V-League

Jadwal Liga Voli Korea Hari Ini: Perjuangan Jauhi Perburuan Megawati Hangestri, Ujian Moma Bassoko Hadapi Pemain Paling Gacor di V-League

Jadwal Liga Voli Korea 2024-2025, di mana hari ini ada Laetitia Moma Bassoko yang berjuang memperlebar jarak dari Megawati Hangestri di papan atas klasemen.
Respons Berkelas Pelatih Thailand U20 Seusai Ikuti Jejak Timnas Indonesia di Piala Asia: Kami Tampak Kehabisan...

Respons Berkelas Pelatih Thailand U20 Seusai Ikuti Jejak Timnas Indonesia di Piala Asia: Kami Tampak Kehabisan...

Pelatih Thailand U20 Emerson buka suara soal mengikuti jejak Timnas Indonesia di Piala Asia U-20, lantaran gagal total melangkah ke babak selanjutnya.
Selengkapnya
Viral