tvOnenews.com - PSSI akhirnya angkat suara atas alasan menaikkan harga tiket sampai dua kali lipat untuk tiket pertandingan Timnas Indonesia.
Dua laga kandang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia akan dilakoni Timnas Indonesia dengan menjamu Irak dan Filipina di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada 6 dan 11 Juni 2024 mendatang.
Suporter Timnas Indonesia pun dikejutkan dengan harga tiket yang dirilis PSSI melalui akun Instagram resmi Timnas Indonesia pada Rabu (15/5) malam.
PSSI resmi membandrol harga tiket pertandingan Timnas Indonesia kontra Irak dan Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno dengan harga yang terbilang naik hampir dua kali lipat bila dibandingkan kontra Vietnam pada Maret lalu.
Sontak unggahan harga tiket itu ramai dibanjiri para suporter Garuda di kolom komentar dan menanyakan alasan PSSI menaikan nominal tiket pertandingan tersebut.
Melihat hal tersebut, Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga angkat bicara. Arya menyebut PSSI terpaksa menaikan harga tiket pada pertandingan terakhir di putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Arya Sinulingga mengakui PSSI terpaksa menaikan harga tiket karena Timnas Indonesia membutuhkan pendanaan yang besar.
Arya menjelaskan bahwa Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di Piala Asia U-23 2024 telah merogoh kocek besar untuk akomodasi dan perjalanan Garuda Muda di Qatar dan Perancis.
"Ini berat banget baik kita PSSI untuk membuat harga seperti sekarang ini. Kenapa? karena memang kalau Timnasnya semakin kuat itu butuh pendanaan makin besar," ujar Arya dalam keterangan yang diterima tvOnenews.com, Kamis (16/5).
"Contoh kemarin kita (di Piala Asia U-23 2024) lolos masuk semifinal nambah lagi menginapnya dan sebagainya," tambahnya.
Arya Sinulingga juga menyinggung terkait perjalanan Timnas Indonesia U-23 yang berlaga di babak play-off Paris, Perancis. Ia mengatakan bahwa laga menghadapi Guinea U-23 itu juga menguras dana yang dikeluarkan PSSI.
"Habis itu, kita harus ikut perebutan tiga empat, tambah lagi pendanaannya dan ternyata kita mengejar Olimpiade ketika kita kalah kemarin, kita ke Paris butuh lagi pendanaan untuk naik pesawat," pungkas Arya.
"Kemudian, akomodasi dan sebagainya yang tadinya cukup dari Doha, ini ke Paris, ke Indonesia lagi," tambah Arya.
Arya juga secara tegas mengatakan bahwa PSSI sama sekali tidak mengambil keuntungan dari kenaikan harga tiket.
Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga tiket pertandingan Timnas Indonesia kontra Irak dan Filipina karena alasan kebutuhan untuk pendanaan yang besar.
"Jadi memang Timnas makin kuat, pendanaan makin kuat. Maka dibutuhkan dana yang banyak, jadi engga ada kita cari untung," tutupnya.
Meski harga melambung tinggi, namun sudah 50 ribu tiket terjual untuk dua pertandingan tersebut. PSSI pun memberikan penawaran dengan harga bundle untuk dua pertandingan. (igp/hfp)
Load more