tvOnenews.com - Karier mantan wonderkid Timnas Indonesia ini kian meredup meskipun sebelumnya pernah banjir tawaran dari klub-klub Eropa.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia tak pernah kehabisan talenta muda yang tersebar di seluruh negeri hingga mendapat atensi dari internasional.
Bahkan, para pemain ini mendapat julukan wonderkid dari penggemar sepak bola karena bakatnya yang mumpuni meskipun masih berusia muda.
Tidak hanya itu, kemampuan mereka sampai menarik klub-klub dari luar negeri hingga Eropa yang secara terbuka menyatakan minatnya untuk merekrut wonderkid itu.
Apalagi di era pelatih Shin Tae-yong yang membawa Timnas Indonesia dengan pemain muda membuat talenta lokal bisa berkembang di level Asia.
Sebut saja Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, hingga Asnawi Mangkualam talenta muda Timnas Indonesia yang kini direkrut oleh klub luar negeri.
Namun, jauh sebelum para pemain itu bersinar di bawah asuhan Shin Tae-yong, nama-nama ini pernah disebut sebagai talenta berbakat Timnas Indonesia.
Mereka sampai diburu oleh sejumlah klub luar negeri berkat kehebatannya serta sempat digadang-gadang menjadi andalan Timnas Indonesia di masa depan.
Kendati demikian, hal itu kini tinggal angan-angan saja karena karier mereka di level senior semakin meredup meski bersinar saat masih muda.
Lantas, siapa saja wonderkid Timnas Indonesia yang kariernya kian tenggelam ketika bermain di level senior? Berikut ulasannya.
Mantan pemain Espanyol Arthur Irawan (Source: PSS Sleman)
Publik tanah air pernah dibuat gempar oleh Arthur Irawan ketika pada 2011 silam direkrut Espanyol usai mencuri perhatian saat menimba ilmu di klub Inggris Lytham Town.
Meski kariernya di Eropa tak berjalan mulus, tapi Arthur Irawan pernah memperkuat sejumlah tim disana seperti Malaga B (Liga Spanyol) dan Waasland-Beveren (Liga Belgia).
Di tahun 2016, Arthur Irawan memutuskan kembali ke Indonesia dan karirnya justru tak kunjung bersinar sebelum dia akhirnya gantung sepatu pada awal 2024 ini.
2. Yandi Sofyan
Eks Wonderkid Timnas Indonesia Yandi Sofyan (Source: Persikabo)
Yandi Sofyan sempat mencicipi atmosfer kompetisi Eropa dan saat itu ia didatangkan oleh klub milik pengusaha Indonesia yakni CS Vise di Liga Belgia periode 2011-2013.
Penampilan Yandi Sofyan yang luar biasa saat memperkuat akademi Arema FC dan Timnas Indonesia junior membuat CS Vise berani mengontraknya selama dua musim.
Akan tetapi, karier Yandi Sofyan kian meredup saat kembali ke Indonesia dan saat ini eks Brisbane Roar itu bermain untuk Persikabo 1973 yang baru saja terdegradasi ke Liga 2.
3. Okto Maniani
Okto Maniani di Piala AFF 2010 (Source: Borneo FC)
Nama Okto Maniani sempat populer di kalangan penggemar sepak bola nasional ketika dirinya tampil luar biasa bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.
Di tengah ketenarannya itu, Okto Maniani yang masih berusia 20 tahun justru bagaikan terkena star syndrome usai beberapa kali tersandung masalah.
Pada 2013, Okto Maniani dicoret dari Timnas Indonesia karena mangkir latihan dan di tahun 2016 dia mundur dari Persiba Balikpapan dengan alasan menjadi PNS, padahal membelot ke Arema FC.
4. Syamsir Alam
Syamsir Alam pernah jadi striker berbahaya Timnas Indonesia (Source: Viva)
Syamsir Alam pernah mendapat julukan wonderkid saat menjadi andalan di lini depan Timnas Indonesia U19 di Kualifikasi Piala Asia 2010 silam.
Ia juga menjadi pemain yang mengikuti program SAD Uruguay dan dari sana ia meniti karier di sejumlah klub luar negeri seperti Penarol, CS Vise, dan DC United sebelum kembali ke Indonesia.
Tapi, karier Syamsir Alam sekembalinya ke Indonesia justru kian meredup dan sempat menjadi host di acara TV ketika dia rehat sejenak dari sepak bola di usia 25 tahun.
Yongki Aribowo bersama Bambang Pamungkas (Source: Viva)
Di usianya yang saat itu menginjak 20 tahun, Yongki Aribowo digadang-gadang menjadi penerus Bambang Pamungkas berkat kepiawaiannya sebagai striker Persik Kediri.
Situasi itulah yang membuat Yongki Aribowo menjadi andalan Timnas Indonesia di SEA Games 2009 dengan tim U22 dan Piala AFF 2010 bersama skuad senior.
Namun, ekspektasi penggemar sepak bola nasional tak terbukti karena karier Yongki Aribowo terbilang meredup dan sering berganti tim di Liga Indonesia. (han)
Load more