tvOnenews.com - Banyak yang belum tahu kalau pemain naturalisasi pertama Timnas Indonesia bukanlah Cristian Gonzales pada tahun 2010.
Program naturalisasi Timnas Indonesia di bawah pelatih Shin Tae-yong memang tengah menjadi perbincangan banyak orang karena mengundang pro dan kontra.
Pihak yang pro merasa bahwa kehadiran pemain naturalisasi keturunan Belanda langsung memberikan prestasi bagi Timnas Indonesia.
Sebaliknya, pihak yang kontra merasa kalau kehadiran pemain naturalisasi Timnas Indonesia justru menghilangkan kesempatan penggawa lokal untuk bela Garuda.
Namun, tak bisa dipungkiri kalau kehadiran pemain naturalisasi ke dalam Timnas Indonesia cukup memberikan prestasi yang luar biasa.
Tercatat sejumlah rekor baru di sejumlah turnamen telah diraih Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong semenjak menurunkan pemain naturalisasi.
Di level senior, Timnas Indonesia lolos ke babak penyisihan grup Piala Asia 2023 serta tinggal selangkah lagi melaju ke ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sementara itu, Timnas Indonesia junior juga mencatat keberhasilan mencapai semifinal Piala Asia U23 bahkan hampir saja melangkah ke Olimpiade Paris 2024.
Hal inilah yang kemudian membuat program naturalisasi pemain keturunan di Timnas Indonesia terbilang sukses diterapkan dalam beberapa waktu terakhir.
Akan tetapi, sebetulnya program naturalisasi Timnas Indonesia telah ada jauh sebelum era Shin Tae-yong bahkan Alfred Riedl yang saat itu dibela Cristian Gonzales.
Ternyata, program naturalisasi Timnas Indonesia telah ada sejak tahun 1950-an ketika kiper asal Belanda Arnold Van Der Vin ikut membela skuad Garuda.
Arnold Van Der Vin merupakan penjaga gawang keturunan Belanda yang lahir di Semarang, Jawa Tengah ketika Indonesia masih bernama Hindia Belanda.
Sebelum bermain bagi Timnas Indonesia, Arnold Van Der Vin tampil untuk klub khusus etnis Eropa yang berbasis di Surabaya yakni Excelsior dari 1939 sampai 1948.
Pria yang akrab disapa Nol itu kemudian pindah ke Persija Jakarta dan membawa Macan Kemayoran juara perserikatan. Dirinya lantas dipanggil Timnas Indonesia berkat penampilan apiknya.
Perjalanan karier Arnold Van Der Vin bersama Timnas Indonesia sempat tersendat saat pergerakan politik era Presiden Soekarno membuat kebijakan Anti-Belanda.
Kondisi tersebut memaksa Arnold Van Der Vin kembali ke Belanda hingga dirinya melewatkan turnamen Asian Games 1954 bersama tim Merah Putih.
Di Belanda, Arnold Van Der Vin sempat bermain untuk klub lokal Fortuna'54 yang menjadi cikal bakal Fortuna Sittard, tim yang diperkuat Ragnar Oratmangoen.
Arnold Van Der Vin jadi pemain naturalisasi pertama Timnas Indonesia (Source: YouTube)
Setahun di Belanda, Arnold Van Der Vin kembali ke Indonesia dan bermain untuk PSMS Medan dalam kompetisi perserikatan 1955.
Arnold Van Der Vin kemudian pindah ke Malaysia dengan memperkuat Penang FA selama lima musim dari tahun 1956 sampai 1961.
Penampilan Arnold Van Der Vin yang paling diingat ketika mengawal gawang Timnas Indonesia ialah saat bersua tim kuat Eropa, Yugoslavia B (26/8/1953).
Di hadapan puluhan ribu penonton Lapangan Ikada, Jakarta, Arnold Van Der Vin harus rela gawangnya dibobol dua kali oleh pemain Yugoslavia B yaitu Veselinovic. (han)
Load more