tvOnenews.com - Timnas Filipina berbenah dengan merombak skuadnya jelang menghadapi timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong di putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Timnas Indonesia dijadwalkan akan bermain dalam dua laga kandang pada sisa pertandingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Pertama melawan Irak pada 6 Juni dan Filipina pada 11 Juni mendatang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Pemain naturalisasi timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, Justin Hubner dan Jay Idzes.
Dua laga tersebut sangat menentukan langkah skuad Garuda yang diasuh Shin Tae-yong yang berambisi untuk lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Saat ini Marselino Ferdinan dan kawan-kawan berada di peringkat kedua klasemen sementara grup F dengan koleksi 7 poin.
Tim Garuda berhasil meraih dua kemenangan melawan Vietnam dan ditahan imbang saat bertemu Filipina.
Sementara itu, guna persiapan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Filipina memanggil 10 pemain yang bermain di Eropa dan Amerika Utara.
Menurut laporan ASEAN Football yang dilansir dari Makan Bola, juru taktik Filipina, Tom Saintfiet memanggil pemain-pemain seperti Neil Etheridge (Birmingham City), Santiago Rublico (Atletico Madrid), Paul Tabinas (Vukovar 1991), Adrian Ugelvik (Levanger) dan Scott Woods (Eik Tonsberg).
Ada juga Matthew Baldisimo (York United), Michael Baldisimo (San Jose Earthquakes), Zico Bailey (New Mexico United), Alex Monis (New England Revolution II) dan Dylan Demuynck (Zulte Waregem) melengkapi 10 pemain yang dipanggil.
11 pemain lagi dipanggil dari klub-klub merumput di Asia Tenggara.
Antara nama pemain Filipina yang cukup dikenali ialah Patrick Reichelt (KL City FC), Kevin Ray Mendoza (Persib Bandung), Jesper Nyholm (Perak FC), OJ Porteria (Dewa United) dan Kevin Ingreso (One Taguig).
Kehadiran pemain naturalisasi memiliki peran krusial untuk timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Di mana hal itu langsung membuka mata Filipina untuk melakukan hal yang sama untuk meningkatkan performa.
Langkah itu ditiru oleh Tom Saintfiet dari Shin Tae-yong adalah menjaring pemain-pemain keturunan yang saat ini tersebar di berbagai belahan dunia.
Pelatih Filipina, Tom Saintfiet. (PFF)
Shin Tae-yong diketahui memang memanfaatkan 10 pemain keturunan Eropa untuk mendongkrak prestasi Timnas Indonesia secara jangka pendek.
Bahkan timnas Indonesia bisa lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023, kemudian terbaru melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 hanya dengan 4 pemain naturalisasi di antaranya Ivar Jenner, Rafael Struick, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner.
Melihat langkah yang diambil oleh Filipina, tampaknya Indonesia adalah contoh nyata keberhasilan kebijakan naturalisasi sepak bola Asia Tenggara yang masih rendah.
Pemain diaspora yang awalnya tidak dikenal dari negara sepak bola maju Eropa seperti Belanda yang datang ke Asia Tenggara untuk bermain juga bisa menjadi 'pembeda' di tim.
Meski demikian, masalah muncul di kubu Filipina lantaran ada beberapa pemain keturunan yang menolak panggilan Tom Saintfiet ke Filipina untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tercatat Raphael Obermair, John-Patrick Strauß, hingga Geritt Holtmann secara terang-terangan menolak tawaran membela Filipina.
Terkhusus untuk Raphael Obermair, ia sempat ditargetkan bakal dinaturalisasi oleh Filipina sejak Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023, namun tak kunjung memberi jawaban.
Kini, ketika Filipina kembali menawarkan Raphael Obermair untuk bergabung, sikap pemain Liga Jerman itu tetap serupa yakni sama sekali tak memberi respons.
Filipina akan bertandang ke Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta (11/6/2024) untuk melakoni laga penutup grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sementara itu, menurut Soha.vn. Indonesia telah menerapkan rencana naturalisasi yang cerdas bagi pemain muda ras campuran dari latar belakang sepak bola maju.
Arah itu menunjukkan kesuksesan dengan mengalahkan negaranya (Vietnam) sebanyak 3 kali di level timnas, serta menunjukkan performa impresif pada penampilan pertamanya di Final Asia U23 (2024).
Langkah serupa juga dilakukan Filipina dengan melakukan naturalisasi pemain muda asal Eropa dan Amerika.
Jika Tom Saintfiet mampu menyatukan permainan pemain lokal dan naturalisasi dengan taktiknya, bukan tidak mungkin, Filipina benar-benar akan menjadi kekuatan yang membahayakan bagi timnas Indonesia.
Dengan demikian, tugas lolos fase grup tidak akan mudah bagi timnas Indonesia di Grup B, selain Vietnam, tim Garuda asuhan Shin Tae-yong juga berhadapan dengan Filipina. (han/ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more