tvOnenews.com - Laga persahabatan Timnas Indonesia dan Tanzania berlangsung di Stadion Madya, Senayan pada Minggu (2/6/2024).
Pertandingan uji coba Timnas Indonesia lawan Tanzania ini berakhir dengan hasil imbang 0-0.
Pertandingan uji coba ini tidak termasuk dalam kalender FIFA atau FIFA Match Day.
Pandit senior buka suara usai laga Timnas Indonesia vs Tanzania. Sumber: kolase foto tim tvOnenews
Artinya tidak akan ada pengurangan atau penambahan poin bagi Timnas Indonesia berdasarkan hasil akhir pertandingan.
Maka, hasil dari pertandingan ini tidak bisa dijadikan patokan dengan progres dari Timnas Indonesia.
Dari laga Timnas Indonesia vs Tanzania ini, yang perlu untuk diperhatikan adalah cara bermain dari Timnas Indonesia.
Binder Singh alias Bung Binder mengatakan bahwa yang perlu dilihat dalam pertandingan Indonesia vs Tanzania adalah cara bermain dari Timnas Indonesia dan performa masing-masing pemain.
"Yang perlu dilihat adalah cara bermain dari Timnas Indonesia serta performa dari masing-masing pemain yang diturunkan Shin Tae-yong," kata Bung Binder.
"Kalau kita melihat cara bermain Timnas Indonesia di babak pertama khususnya, kita bisa melihat Timnas Indonesia bermain seperti tim Eropa," tambahnya.
Pandit senior tersebut menyebut, begitu banyak peluang yang bisa diciptakan para pemain Timnas Indonesia.
Secara total, di babak pertama para pemain Timnas Indonesia bisa menciptakan 6 peluang yang berbahaya, yakni lima on target dan satu off target.
"Oke lah lawannya Tanzania, tapi kan Tanzania juga bermain dengan 11 pemain. Meskipun ini training match, tapi Tanzania juga bermain dengan serius, bahkan beberapa kali mereka melakukan pressing yang cukup agressif," kata Binder Singh
"Tapi para pemain kita juga sangat fokus untuk bisa bermain berdasarkan konsep yang diinginkan oleh Shin Tae-yong," lanjutnya.
Apa sebenarnya konsep yang diinginkan Shin Tae-yong?
Bung Binder menyebut, ada beberapa konsep Shin Tae-yong. Pertama, meminta para pemain melakukan pressing ketika para pemain tim lawan menguasai bola.
Kedua, ketika para pemain kita menguasai bola, harus cepat melepaskan umpan, harus mencari rekannya yang free.
"Dan ketika sudah berada di sepertiga lapangan bagian penyerangan, cari dulu ada pemain yang free atau tidak," kata Bung Binder.
"Kalau ada pemain yang free cepat berikan passing, dan jika tidak ada pemain yang free, balikkan lagi bola ke tengah ke temannya dan juga ada free space," sambungnya.
"Tapi jika dua opsi ini tidak ada, maka perlu melepaskan shooting," ucapnya lagi.
Bung Binder menyebut, itulah yang dilakukan oleh skuad Garuda di babak pertama. Sehingga di babak pertama Timnas Indonesia bisa mendominasi jalannya pertandingan.
"Saya tidak pernah melihat akurasi passing yang ditunjukkan oleh Timnas kita seperti yang mereka tunjukkan di pertandingan ini," ujar Bung Binder.
Menurut Bung Binder, nantinya Timnas Indonesia akan menghadapi dua lawan berat, yaitu Irak dan Filipina.
Filipina disebut lawan yang berat meskipun nantinya akan main di kandang sendiri. Sebab, Filipina tidak akan diam saja, mereka akan membuat kejutan-kejutan. Begitu pula dengan Irak.
"Tapi kan kita bisa lihat pemain Timnas kita, khususnya di babak pertama bermain dengan visi. Visi itu sangat penting di dalam bermain sepak bola," kata Bung Binder.
"Dan visi itu harus dipunya bukan saja oleh pemain yang bermain di tengah tapi juga pemain yang bermain di pertahanan," sambungnya.
(gwn)
Load more