Jakarta, tvOnenews.com - Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Diaspora dan Kepemudaan Hamdan Hamedan menjadi orang di balik banyaknya pemain keturunan yang melakukan proses naturalisasi demi membela Timnas Indonesia.
Dia mengakui saat ini banyak pemain diaspora yang justru meminta bantuannya untuk mendapatkan paspor WNI demi membela Timnas Indonesia.
"Saya rasa itu dimulai ketika disumpahnya Jordi Amat dan Sandy Walsh, dimana saya sering sekali menerima informasi, ada pemain yang melapor saya sedang bermain untuk klub ini dan tertarik utnuk membela Indonesia," kata Hamdan Hamedan dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI, Senin (17/6/2024).
Salah satu pemain yang lebih dahulu meminta bantuan Hamdan Hamedan adalah pemain Timnas Indonesia U-20 Jens Raven.
Sebelum dipanggil Timnas Indonesia U-20 dan menjalani proses naturalisasi, Jens Raven mengirimkan pesan melalui akun Instagram pribadinya pada Hamdan Hamedan.
Mengingat tugas Hamdan Hamedan adalah membuat database pemain diaspora, Hamdan Hamedan pun tak bisa menjanjikan apapun pada Jens Ravens.
"Jens Raven mengatakan ingin membela timnas, saya bilang terkait pemanggilan dan seleksi itu kembali ke cabor. Saya bilang saya hanya mendata dan namanya sudah ada sejak tahun lalu," kata Hamdan Hamedan.
Ternyata gayung bersambut setelah PSSI kembali mengunjungi Jens Raven. Hingga akhirnya pemain berposisi striker di FC Dordrecht U-21 ini membela Timnas Indonesia U-20 di ajang turnamen Toulon di Prancis.
"Jadi memang ada disebut naturalisasi jika dia harus berganti kewarganegaraan, ada diaspora yang jadi WNI, misalnya anak-anak berkewarganegaraan ganda terbatas di luar negara. Sebagian mereka ada yang jadi atlet, sehingga naturalisasi itu berdasarakn kebutuhan dari cabor yang memberikan rekomendasi," kata Hamdan Hamedan.
Hamdan pun menjelaskan proses panjang dari pemain diaspora yang mendapatkan rekomendasi dari cabang olahraga hingga akhirnya mendapatkan paspor Indonesia.
Hal ini pun dia gunakan untuk melakukan pendekatan ketika mencari data pemain diaspora dari berbagai penjuru dunia.
"Dari pengalaman saya, biasanya personal dengan mereka, saya fokus penciptaan database, kita informasi, kita ngobrol lewat telepon dan Zoom, mempelajari maunya apa, karirnya apa, memang bukan kewenangan saya untuk mengajak ke timnas dan saya lebih ke membuat data saja," kata Hamdan. (hfp)
Load more