Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia berpotensi kembali masuki era kelam jika kabar hengkangnya Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala benar-benar terjadi.
Sampai saat ini, masa depan Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia saat ini memang penuh dengan tanda tanya.
Meski berhasil torehkan prestasi impresif dengan membawa Timnas Indonesia lolos putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, namun sang pelatih belum juga menandatangani perpanjangan kontrak yang diberikan PSSI.
PSSI berdalih jika Shin Tae-yong saat ini sedang dalam recovery setelah sebelumnya jalani pemeriksaan kesehatan.
“Kita sudah memberikan final kontrak kepada Pelatih STY hampir dua pekan lalu. Jadi untuk kontrak kita tunggu. Masa kita kejar kontrak orang yang sedang dalam perawatan,” ujar Erick Thohir di Jakarta, Jumat (21/6/2024).
Hal tersebut memunculkan rumor jika sang pelatih enggan melanjutkan kerja samanya dengan Timnas Indonesia.
Apalagi sempat tersiar kabar dari negara kelahirannya, Korea Selatan, yang menyebut Shin Tae-yong masuk bursa kepelatihan Taeguk Warriors.
Meski masih sebatas rumor, namun jika benar Shin Tae-yong bakal tinggalkan Timnas Indonesia, maka PSSI harus bergerak cepat dan tepat dalam mencari pelatih pengganti.
Jika benar Shin Tae-yong bakal meninggalkan Timnas Indonesia, maka skuad Garuda berpotensi besar kembali rasakan era kelam seperti beberapa tahun lalu.
Sejak datang tahun 2020 lalu, kehadiran Shin Tae-yong memang sukses membuat perubahan buat Timnas Indonesia.
Dari sisi prestasi, hanya dalam empat tahun menukangi Timnas Indonesia, tercatat Shin Tae-yong sukses membawa skuad Garuda melejit di ranking FIFA.
Dari yang awalnya berada di posisi 173, kini Timnas Indonesia naik hingga ke urutan 134 dengan perolehan 1102.7 poin.
Selain itu, Shin Tae-yong juga mampu membawa Timnas Indonesia back to back lolos putaran final Piala Asia.
Serta menghantarkan Timnas Indonesia tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk kali pertama dalam sejarah.
Jika ditinggal Shin Tae-yong, belum tentu pelatih pengganti nanti bakal cepat beradaptasi dengan komposisi pemain Timnas Indonesia saat ini.
Selain itu, pasti bakal butuh waktu yang tidak singkat buat pelatih baru meramu strategi pas, sedangkan tim harus tampil di sejumlah event penting di tahun ini.
Sebut saja Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga, serta Piala AFF 2024 yang akan bergulir di akhir tahun.
Ditinggal saat Beranjak Bangkit, Garuda Kian Sakit
Berkaca dari kejadian yang sudah-sudah, pergantian pelatih saat Timnas Indonesia sedang berusaha bangkit, justru berakhir dengan kemunduran prestasi.
Seperti di tahun 2018 lalu, saat itu Timnas Indonesia yang coba bangkit setelah banned FIFA berakhir, merekrut pelatih top sekelas Luis Milla buat tangani Ezra Walian cs.
Hasilnya pun cukup memuaskan, di mana Luis Milla mampu melanjutkan tren positif Alfred Riedl yang di tahun sebelumnya membawa Timnas Indonesia jadi runner up Piala AFF.
Foto: Mantan Pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla (sumber: PSSI)
Sepanjang tahun 2017, Luis Milla berhasil membantu Timnas Indonesia merah lima kemenangan dan dua hasil seri dari total 10 pertandingan.
Hasil tersebut sudah cukup membawa timnas push rank di peringkat FIFA, dari yang awalnya 171 menjadi 162.
Namun sayangnya, di saat asa untuk kembali bersaing sudah muncul, Timnas Indonesia malah ditinggal Luis Milla dengan alasan keterlambatan gaji.
Setelah tak ditukangi Luis Milla, dalam tempo satu tahun Timnas Indonesia seperti tidak ada arah tujuan dengan empat kali mengganti pelatih.
Mulai dari Danurwindo, Bima Sakti, Simon McMenemy hingga Yeyen Tumena. Hasilnya, skuad Garuda pun tak bisa berbicara lebih di kompetisi yang diikuti.
Di ajang Piala AFF 2028, Timnas Indonesia tak lolos dari fase grup dengan hanya koleksi satu kemenangan.
Sedangkan di babak kualifikasi Piala Dunia 2022, hasilnya jauh lebih suram dengan lima pertandingan beruntun berakhir kekalahan.
Imbas dari buruknya penampilan Timnas Indonesia saat itu, peringkat FIFA skuad Garuda pun melorot dari yang awalnya berada di posisi 159 turun drastis ke peringkat 173.
Lantas jika berkaca dari situasi tersebut, akankah Timnas Indonesia akan ulangi era kelam mereka seperti tahun 2018-2019 lalu? Menarik dinantikan. (sub)
Load more