tvOnenews.com - Mantan penjaga gawang Timnas Indonesia ini bernasib tragis di akhir kariernya bahkan ada yang sampai beralih menekuni profesi lain.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia tidak henti-hentinya melahirkan sejumlah talenta berbakat yang nantinya diharapkan bisa meraih prestasi gemilang.
Bukan cuma itu, berbagai posisi mulai dari penjaga gawang, pemain bertahan, gelandang, hingga penyerang selalu diisi oleh talenta terbaik seantero negeri.
Kini, di bawah arahan Shin Tae-yong, Timnas Indonesia juga gemar mencari bibit berbakat yang tersebar di luar negeri dan sekarang bahu membahu bersama skuad Garuda.
Hasilnya, prestasi demi prestasi telah diraih Timnas Indonesia yang sebelumnya sulit dicapai seperti Piala Asia maupun Kualifikasi Piala Dunia.
Salah satu lini permainan Timnas Indonesia yang menjadi sorotan ialah sektor penjaga gawang. Kini, Ernando Ari selalu diandalkan Shin Tae-yong sebagai kiper skuad Garuda.
Ernando Ari menjadi salah satu kunci keberhasilan Timnas Indonesia dalam sejumlah turnamen bergengsi hingga mendapat atensi internasional.
Namun, jauh sebelum Ernando Ari, Timnas Indonesia telah memiliki banyak penjaga gawang hebat yang juga memberikan segudang prestasi.
Kendati demikian, nasib para penjaga gawang Timnas Indonesia tersebut justru tragis ketika memasuki penghujung kariernya sebagai pesepakbola.
Lantas, siapa saja mantan kiper timnas Indonesia yang justru bernasib tragis di penghujung kariernya? Simak ulasan berikut ini.
1. Kurnia Meiga
Kurnia Meiga (Source: Antara)
Kurnia Meiga sempat menjadi penjaga gawang nomor satu bagi Timnas Indonesia. Ia juga tak tergantikan saat skuad Garuda dilatih oleh mendiang Alfred Riedl.
Penjaga gawang kelahiran 1990 itu selalu diandalkan oleh Timnas Indonesia mulai dari U19, U23, sampai senior dengan prestasi runner-up SEA Games 2011 serta Piala AFF 2010.
Di level klub, Kurnia Meiga sukses mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia 2010 bagi Arema FC dan Piala Presiden 2017.
Akan tetapi, di puncak kariernya Kurnia Meiga mengalami penyakit glukoma hingga membuatnya harus menyambung hidup melalui berjualan di media sosial.
2. Jendri Pitoy
Jendri Pitoy (Source: Striker.id)
Meski tidak setenar Markus Horison saat menjadi kiper Timnas Indonesia, namun Jendri Pitoy selalu tampil gemilang saat dipercaya sebagai penjaga gawang skuad Garuda.
Puncak keemasan Jendri Pitoy bersama Timnas Indonesia terjadi pada periode 2002-2004 setelah mengantarkan tim asuhan Peter White menjadi runner-up Piala AFF.
Di level klub, Jendri Pitoy telah memperkuat banyak tim seperti Persiram Raja Ampat, Persma Manado, Periskota Tangerang, Persipura Jayapura, Persija Jakarta, dan Persib Bandung.
Seusai gantung sepatu dari dunia sepak bola, Jendri Pitoy memutuskan untuk beralih profesi dengan menjalankan usaha peternakan ayam di kampung halamannya.
3. Kurnia Sandy
Kurnia Sandy (Source: Madura United)
Kurnia Sandy merupakan rekan seangkatan dari Kurniawan Dwi Yulianto ketika keduanya sama-sama mengikuti program Primavera di klub Sampdoria pada 1994.
Ia juga pernah mendapat panggilan reguler Timnas Indonesia di era 1990-an sampai awal tahun 2000-an bersama kiper legendaris lainnya Hendro Kartiko.
Tapi pada 2015 silam, Kurnia Sandy dikabarkan menderita sakit parah sampai membuatnya lupa ingatan hingga memutuskan rehat dari sepak bola.
Usai pulih dari penyakitnya, Kurnia Sandy kembali ke dunia sepak bola dengan menjadi pelatih penjaga gawang bagi Timnas Indonesia serta klub Madura United. (han)
Load more