tvOnenews.com - Pemain Belanda yang pernah mengabaikan panggilan Timnas Indonesia beberapa waktu lalu ini memilih gantung sepatu dari dunia sepak bola.
Padahal, ia sedang memasuki usia emasnya dan sebelumnya dia tak tergantikan di lini pertahanan klub papan atas Liga Belanda, FC Utrecht.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia kini kebanjiran minat dari berbagai pemain keturunan Eropa khususnya Belanda yang ingin main bagi skuad Shin Tae-yong.
Hal ini tidak terlepas dari kesuksesan para pemain keturunan Eropa yang sekarang menjadi tulang punggung Timnas Indonesia beberapa waktu belakangan.
Rela meninggalkan status warga Belanda, pemain tersebut akhirnya semakin bersinar ketika membela Timnas Indonesia dan dibuktikan dengan sejumlah prestasi.
Di antaranya, lolos fase grup di Piala Asia 2023 senior serta melaju sampai semifinal untik Piala Asia U23 dan terbaru tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sontak saja, para pemain keturunan Eropa lain akhirnya ikut terdorong saat melihat rekannya meraih kesuksesan besar saat pilih jadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Apalagi, popularitas juga bakal didapatkan oleh pemain keturunan Eropa tersebut setelah membantu Timnas Indonesia meraih beragam prestasi.
Kendati demikian, ternyata pernah ada pemain keturunan Belanda yang sempat mengacuhkan panggilan Timnas Indonesia demi bertahan di klubnya.
Pemain yang dimaksud ialah Mark van der Maarel, bek berpengalaman milik FC Utrecht yang hampir selangkah lagi bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Mark van der Maarel diketahui punya garis keturunan Indonesia dari ibunya yang lahir di Jakarta. Dirinya juga dikenal sebagai sahabat dari Stefano Lilipaly sewaktu di Belanda.
Bergabung dengan FC Utrecht sejak tahun 2009, Mark van der Maarel tak tergantikan di lini belakang klub tersebut dengan catatkan 397 penampilan serta 12 gol dan 16 assist.
Pemain kelahiran Arnhem, 12 Agustus 1989 itu sebenarnya sempat mendapat panggilan dari Belanda U21, namun ia tak diturunkan oleh sang pelatih.
Situasi itulah yang kemudian dimanfaatkan oleh Timnas Indonesia untuk mengundangnya menjadi pemain naturalisasi pada tahun 2011 bersama Stefano Lilipaly.
Ketika itu, ia menerima panggilan Timnas Indonesia U23 seusai menjalani pemusatan latihan bersama FC Utrecht di Eropa, tepatnya Portugal pada 2011.
Namun cukup disesalkan, Mark van der Maarel tidak memenuhi panggilan Timnas Indonesia U23 yang saat itu tengah bersiap jelang SEA Games 2011.
Melansir dari salah satu media asal Belanda, Mark van der Maarel tak mengindahkan panggilan Timnas Indonesia lantaran memilih tetap bersama klubnya, FC Utrecht.
Mark van der Maarel (Source: FC Utrecht)
Panggilan Timnas Indonesia saat itu memang berbarengan dengan kompetisi Liga Belanda yang diikuti oleh FC Utrecht, sehingga tenaga Mark van der Maarel dibutuhkan oleh klubnya.
Hingga pada akhirnya, pupus sudah peluang Mark van der Maarel untuk membela Timnas Indonesia dan dia juga tidak mendapat panggilan skuad Belanda senior.
Namun, Mark van der Maarel justru mendapat tempat reguler di lini belakang FC Utrecht bahkan dalam 15 musim terakhir sampai akhirnya dia pensiun tahun ini.
FC Utrecht memberikan penghormatan terakhir terhadap legenda hidup mereka yaitu Mark van der Maarel yang putuskan gantung sepatu di usia emasnya 34 tahun. (han)
Load more