tvOnenews.com - Pandit senior, Coach Justin mengungkap strategi yang digunakan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir terkait pemain naturalisasi di skuad timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Seperti diketahui, timnas Indonesia mengalami peningkatan drastis selama beberapa tahun terakhir di bawah tangan dingin Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong pertama kali dikenalkan ke publik pada tahun 2019 sebagai pelatih timnas Indonesia, saat itu Ketua Umum PSSI masih dipimpin oleh Iwan Bule.
Shin Tae-yong, pelatih timnas Indonesia. (Julio Trisaputra/tvOnenews)
Skuad Garuda kini sedang fokus bersaing di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sesuatu yang baru pertama kali terjadi dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Tak hanya itu, sebelumnya Shin Tae-yong sukses mengantarkan Timnas Indonesia lolos ke 16 besar untuk pertama kalinya dalam sejarah dalam turnamen Piala Asia 2023 yang digelar Januari 2024 lalu.
Selain itu, Timnas Indonesia U-23 juga tak ketinggalan menorehkan prestasi dengan menembus babak semifinal Piala Asia U-23 2024 meski pada akhirnya gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Di mana salah satu kunci kesuksesan Timnas Indonesia belakangan ini adalah karena gencarnya aktivitas PSSI melakukan naturalisasi pemain keturunan, terutama sejak Erick Thohir menjadi Ketua Umum PSSI.
Nama-nama seperti pemain kelas Eropa dan Grade A bergabung ke timnas Indonesia, seperti Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Jay Idzes, Rafael Struick, Calvin Verdonk, dan Sandy Walsh yang kini menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.
Tak hanya itu, dampak potong generasi yang dilakukan oleh Shin Tae-yong memunculkan pemain-pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Rizky Ridho dan Ernando Ari.
Di dalam kesempatan bincang, pandit sekaligus komentator sepak bola, Coach Justin mengungkap peran Erick Thohir di balik program naturalisasi.
Untuk diketahui, pemain naturalisasi masih menjadi perdebatan hangat di publik, lantaran dianggap cara instan dan persaingan ketat pemain lokal di skuad Garuda.
"Sekarang Malaysia heboh, dulu kan merasa lebih hebat dari kita tuh, sekarang dia mencontoh kita melakukan naturalisasi, dan mereka sudah melakukan naturalisasi," tutur Helmy Yahya di kanal youtube R66 Newlitics.
Pemain keturunan timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On, Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, Thom Haye dan Rafael Struick. (PSSI)
Menurut Helmy Yahya, pemain yang dinaturalisasi oleh Malaysia merupakan pemain yang biasa saja, tak seperti tim Garuda yang mengambil keturunan kelas grade A Eropa.
Senada dengan pandangan Helmy Yahya, Coach Justin mengungkapkan perbedaan pemain naturalisasi Malaysia dan timnas Indonesia.
"Pemain Malaysia yang dinaturalisasi bedanya sama kita (Indonesia), ini hebatnya Erick Thohir, visi ya.
"Dia itu sengaja menaturalisasi banyak pemain muda, sedikit pemain mid generation, sangat sedikit old generation, paling Thom Haye dan Jordi Amat doang," ungkap Coach Justin.
"Malaysia me-naturalisasi pemain yang sudah main di liganya, praktis tua-tua semua," tuturnya.
Coach Justin berpandangan bahwa ini bagian dari proses membangun sepak bola kita, timnas Indonesia.
"Masih dalam proses, let's say 5 tahun lagi, Thom Haye, Jordi Amat nggak main lagi kan, masuk generasinya Sandy Walsh, Ragnar Oratmangoen, Shayne Pattynama dan Jay Idzes itu masih main kan," terangnya.
"Di bawah (generasi) sudah mulai matang, jadi benar-benar dibikin long-term nya itu masih berlaku," tambahnya. (ind)
Baca artikel terkini dari tvOnenews.com selengkapnya di Google News, Klik di sini
Load more