Pamer Banyak Pemain Keturunan, Tangan Dingin Indra Sjafri Justru Taklukan Filipina dengan Hanya 3 Pemain Abroad di Timnas Indonesia U-19

Jakarta, tvOnenews.com - Tangan dingin pelatih Timnas Indonesia U-19 Indra Sjafri mampu mematahkan sentimen negatif soal pemain naturalisasi dan lokal. 

Timnas Indonesia U-19 tampil menjanjikan di laga pembuka Piala AFF U-19 dengan mempermalukan Filipina U-19 6-0. 

Menariknya, sebelas pertama yang diturunkan oleh Indra Sjafri adalah pemain di liga lokal. 

Timnas Indonesia U-19 memiliki tiga pemain yang bermain abroad dengan dua diantaranya adalah pemain keturunan.

Pemain keturunan lainnya, Welber Jardim yang memiliki darah Brasil-Indonesia pun turun di awal babak kedua. 

Pemain keturunan Indonesia-Belanda, Jens Raven yang mencetak gol keenam bahkan turun di menit 67 dan berhasil mencetak gol di menit 88. 

Pemain abroad, Marselinus Ama Ola yang bermain untuk klub Portugal UD Logrones bahkan turun di menit 81.

Timnas Filipina U-19. Dok. PFF

Padahal, Filipina sempat memamerkan skuad mentereng pada Piala AFF U-19 ini. 

Dari 24 pemain Filipina yang berangkat, 14 pemain di antaranya adalah pemain keturunan yang juga bermain di luar negeri. 

Lima pemain bermain di Amerika Serikat, tiga pemain bermain di Spanyol, dua pemain bermain di Kanada dan Australia, serta ada pemain yang juga bermain untuk klub di Turki dan Jerman. 

Indra Sjafri memang tak pernah melihat latar belakang keluarga pemainnya. Sebut saja dia lebih memilih untuk mencoret Ji Da Bin yang memang memiliki darah Korea Selatan. 

Selain itu, terdapat Meshaal Osman yang merupakan pemain keturunan Sudan namun lahir dan besar di Indonesia yang pada pertandingan ini tidak diturunkan. 

Dengan menaklukan Filipina, Indra Sjafri pun menatap optimis laga berikutnya melawan Kamboja. 

Dia tidak menampik masih meracik skuad terbaik agar melancarkan misi Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF U-19. 

"Kita masih mencari komposisi terbia di fase grup ini, besok kita lawan Kamboja, saya pastikan ada rotasi di beberapa posisi pemain," kata Indra Sjafri. 

Sementara itu pelatih Filipina, Josep Ferre mengakui kecerdikan Indra Sjafri meracik pemain. 

Di saat sang pelatih mengembangkan pemain muda dengan mengikuti Turnamen Toulon di Paris, Filipina justru baru mengumpulkan data pemain abroad. 

"Jadi disini kita melihat perbedaan besar bahwa Indonesia sudah melakukan pekerjaan besar dengan mengembangkan pemain muda sejak beberapa tahun lalu," kata Josep Ferre. 

"Sedangkan di Filipina kita baru melakukannya sekarang, kita baru membuat sistem baru untuk pengembangan pemain muda," katanya. (hfp)