tvOnenews.com - Sampai detik ini PSSI masih terus berusaha keras untuk menambah kekuatan Timnas Indonesia untuk round 3 kualifikasi piala dunia 2026.
Hal ini disampaikan PSSI melalui perwakilan exco-nya Arya Sinulingga.
Meskipun secara garis besar target lolos piala dunia tidak masuk ke dalam target yang ditetapkan kepada Coach Shin, akan tetapi karena sudah sampai sejauh ini tentu semua ingin melakukan usaha maksimal.
Salah satu cara yang dilakukan dengan menambah kekuatan tim secara keseluruhan terutama dari pemain diaspora.
Berada dalam grup C, Bahrain merasa cara yang dilakukan Indonesia ini terlalu frontal
Pertandingan di round 3 memang masih terbilang masih cukup lama, akan tetapi masing-masing tim di tiap grup sudah ancang-ancang menyiapkan tim terbaik demi merebut tiket ke Piala Dunia 2026.
Bukan rahasia lagi kalau Grup C adalah grup yang paling disorot, hal itu tidak terlepas dari keberadaan Jepang, Australia, dan Arab Saudi yang merupakan langganan Piala Dunia.
Kemudian Bahrain dan China yang dianggap sebagai 'kuda hitam', serta Indonesia yang di atas kertas cuma dianggap sebagai underdog.
Meskipun begitu tidak bisa dipungkiri jika nama Indonesia memang menjadi salah satu tim yang banyak mendapat sorotan.
Hal itu tidak terlepas dari perkembangan pesat Timnas Garuda yang diimbangi dengan kebijakan naturalisasi yang dilakukan oleh PSSI.
Melihat gimana gencarnya manuver PSSI dalam merekrut pemain diaspora dari Eropa, tak cuma membuat para rival di Asean iri, melainkan juga membuat skuad Garuda kini jadi tim yang banyak mendapat sorotan.
Sebab bagaimanapun, nama-nama pemain yang sudah atau akan dinaturalisasi adalah mereka yang secara kualitas memang mumpuni.
Thom Haye, Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Calvin Verdonk, Ragnar Oratmangoen, Jay Idzes, dan Jordi Amat adalah pemain yang secara jam terbang terbilang oke di Eropa.
Kemudian talenta-talenta muda macam Ivar Jenner, Justin Hubner, Nathan Tjoe A On, Rafael Struick, dan Elkan Baggott juga dianggap sebagai prospek cerah.
Belum lagi pemain-pemain yang dirumorkan sedang dalam proses seperti Ole Romeny, Kevin Diks, Mees Hilgers, Daan Rots, Tristan Gooijer, dan Maarten Paes juga dianggap punya kemampuan dan pengalaman menarik.
Itulah kenapa tim-tim unggulan macam Jepang, Australia, dan Arab Saudi tidak pernah menganggap Indonesia sebagai tim lemah karena secara materi pemain Skuad Garuda sekarang banyak diisi pemain yang merumput di Eropa.
Namun menurut mantan pelatih Bahrain U-23 Samir Chamam, Timnas Bahrain saat ini wajib memasukkan Indonesia ke dalam list hitam, sebagai tim yang berpotensi mengejutkan.
Pasalnya, tim yang sekarang dibentuk dengan skuad mayoritas pemain Eropa tentu sangat berbeda dari tim yang dihadapi pada 2012 silam, saat mereka menang 10-0.
Ditambah dengan perkembangan sepak bola Indonesia yang saat ini juga semakin baik.
Oleh karenanya Samir Chamam mengingatkan pasukan Bahrain agar tetap waspada dengan tim Indonesia karena bagaimanapun ia menganggap peluang terbesar meraih poin adalah dari Indonesia.
"Di round ini semua pertandingan akan berlangsung pada level tertinggi dan kita juga harus mendapat performa terbaik dari semua tim yang ada," ucap Samir dilansir dari BFA TV.
"Kita memang tidak mengetahui permainan Indonesia dan kita juga tak tahu siapa pemain yang akan dipantau karena semuanya sudah berubah. Akan tetapi kita tidak akan hanya memantau satu pemain saja karena ini merupakan permainan tim," imbuhnya.
Sementara itu menurut pelatih timnas Bahrain Dragan Talajic yang meminta semua elemen Timnas Bahrain untuk tetap memasukkan nama Indonesia ke dalam daftar tim ancaman.
Sebab baginya jika sudah masuk di tahap ini semua tim sangat berpotensi saling mengalahkan dan punya peluang yang sama untuk menang, termaksud Indonesia.
"Dalam sepak bola setiap tim memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu sepanjang waktu. Orang-orang berpikir bahwa ketika Anda bermain Anda adalah tim yang tidak diunggulkan. Anda tidak akan pernah menjadi favorit. Kemudian apa yang terjadi adalah sesuatu yang muncul dari dalam diri Anda yang ingin menunjukkan bahwa orang-orang salah," ucap Dragan Talajic dilansir dari situs FIFA pada Mei 2024.
Menurutnya meskipun status tim Garuda adalah yang terlemah tapi dalam permainan 11 lawan 11 semua bisa terjadi.
"Sepak bola adalah permainan 11 lawan 11 maka dari itu semuanya bisa terjadi. Bahrain telah dua kali hampir lolos ke Piala Dunia dan anda tahu di negara saya ada ungkapan jika anda tidak lolos untuk pertama atau kedua kalinya maka untuk ketiga kalinya anda akan lolos. Meskipun Bahrain adalah negara kecil sungguh luar biasa Bagaimana masyarakatnya mencintai olahraga ini," tambahnya. (tsy)
Load more