tvOnenews.com - Bahrain dan China seakan tak terima saat pelatih Arab Saudi, Roberto Mancini, menyebut laga melawan Timnas Indonesia mendatang akan jauh lebih penting dari mereka.
Perkembangan pesat Timnas Indonesia saat ini memang cukup menjadi sorotan dunia.
Bahkan banyak pihak yang telah mengklaim jika level Timnas Indonesia kini bukan lagi Asia Tenggara melainkan Asia.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang masuk akal mengingat beberapa prestasi yang telah diraih Timnas Indonesia belakangan ini.
Yang paling menarik perhatian adalah Timnas Indonesia yang berhasil lolos ke round 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Jadi sudah pasti kemajuan Timnas Indonesia yang terjadi dalam kurun waktu kurang lebih setahun terakhir membuat citra Indonesia seketika terangkat di dunia internasional.
Sesuatu yang pada akhirnya membuat kedua negara jadi merasa cukup kesal, kok bisa?
Bulan Juli sudah memasuki fase akhir dan ibarat tinggal sebentar lagi round 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan dimulai.
Menjelang babak ketiga, publik tanah air benar-benar masih dibuat was-was dengan persiapan skuad Garuda, khususnya apakah para pemain baru yang dijanjikan PSSI akan segera datang tepat waktu atau tidak.
Sebab bagaimanapun laga-laga awal Timnas Indonesia di round 3 bisa dibilang sangatlah berat. Terutama di partai perdana ketika skuad Garuda harus main ke markas Arab Saudi.
Jelas apapun itu, dengan status Arab Saudi sebagai tim langganan Piala Dunia, ditambah sekarang dilatih oleh Roberto Mancini memang secara realistis bisa meraih satu poin aja udah luar biasa.
Karena setelah itu Indonesia akan melakoni dua laga kandang melawan tim Australia serta Bahrain.
Baru setelah itu tandang lagi ke China dan dua laga terakhir di round 3 tahun 2024 adalah menjamu Jepang serta Arab Saudi.
Jika dilihat dari sisi peluang, jelas laga kandang adalah peluang paling besar Indonesia bisa meraih poin maksimal, termasuk ketika melawan Australia.
Terlepas dari itu semua baru-baru ini Roberto Mancini mengungkapkan secara tersirat jika laga melawan Indonesia adalah laga yang dirasa bisa menjadi kunci.
Bahkan menurutnya pertandingan melawan skuad Garuda dianggap jauh lebih penting dari laga melawan Bahrain ataupun China.
Selain tentu saja laga melawan Indonesia adalah laga perdana, pengamatan Mancini soal kekuatan Timnas Indonesia juga menjadi alasan lainnya.
Baginya Indonesia punya potensi besar serta dinilai punya para pemain muda menjanjikan.
"Saya melihat potensi besar dalam sepak bola Indonesia para pemain muda mereka memiliki bakat alami yang bisa dikembangkan lebih jauh," ujar Mancini dikutip dari YouTube Starting Eleven.
Tentu saja Mancini sendiri bukan tanpa alasan mengatakan hal tersebut.
Meskipun media-media di Italia seperti Gazzetta menyebut Indonesia hanya tim pelengkap di grup C tapi bagi Mancini hal itu tidaklah benar.
Mantan pelatih Manchester City itu mengaku sampai saat ini terus memantau perkembangan sepak bola Indonesia karena di matanya Indonesia bukan tim yang bisa dianggap sepele begitu saja
Salah satu poin yang jadi perhatian khusus adalah materi pemain yang terus berubah.
Selain soal materi pemain, Mancini juga melihat siapa sosok di balik itu semua, yang tak lain adalah Erick Thohir.
Selama di Inter, Mancini tentu sangat mengenal Erick sebagai sosok yang berdedikasi tinggi dan memiliki ambisi besar. Maka dari itu ketika Erick Thohir menjadi ketua umum PSSI Mancini percaya sepaak bola Indonesia berada di tangan yang tepat.
Di sisi lain mendengar apa yang diutarakan Mancini membuat publik Bahrain dan China seolah merasa disepelekan.
Banyak yang heran bagaimana bisa tim yang ranking FIFA-nya bahkan ada di urutan terbawah bisa menjadi tim yang segitunya dianggap jadi ancaman.
Akan tetapi menurut mantan pelatih Bahrain U-23 Samir Chamam, Timnas Bahrain saat ini wajib memasukkan Indonesia ke dalam list hitam sebagai tim yang berpotensi mengejutkan.
Hal itu tentu saja berkaitan dengan materi pemain Timnas Indonesia yang sekarang ini mayoritas mentas di level sepak bola Eropa.
Itulah kenapa Samir menegaskan kalau timnas Bahrin juga harus mempersiapkan tim sebaik mungkin karena grup C di round 3 ini memang dianggap sebagai grup dengan level paling sulit.
"Di tahap ini semua pertandingan akan berlangsung pada level tertinggi, dan kita juga harus mendapatkan performa terbaik. Dari semua tim yang ada kita memang tidak mengetahui permainan Indonesia dan kita juga tak tahu siapa pemain yang akan dipantau karena semuanya sudah berubah. Akan tetapi kita tidak akan hanya memantau satu pemain saja karena ini merupakan permainan tim," ucap Samir dilansir dari BFA TV.
Lebih lanjut media China bernama 163.com diketahui merasa kecewa karena merasa jadi tim yang diabaikan.
Bagi China ini bisa dianggap sebagai sebuah penghinaan karena tim Garuda lebih dijagokan ketimbang mereka. Padahal secara peringkat FIFA, China tentu merasa masih lebih baik ketimbang Indonesia. (tsy)
Load more