Pelatih di Malaysia Terang-terangan Mengakui Timnas Indonesia 'Penghambat' Harimau Malaya Jadi Raja Asia Tenggara: Kita Belum Bisa...

Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Teknik Asosiasi Sepak Bola Kuala Lumpur (KLFA), Sulaiman Hussin menyebut Timnas Indonesia menjadi salah satu negara yang membuat Timnas Malaysia belum menjadi raja Asia Tenggara.

Timnas Indonesia menjadi perhatian banyak pihak usai menorehkan sejumlah prestasi bersama Shin Tae-yong di kursi pelatih.

Di Piala Asia 2023, Timnas Indonesia berhasil lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Skuad Garuda juga sukses lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Kesuksesan ini juga membuat Marselino Ferdinan dan kawan-kawan memastikan satu tempat di Piala Asia 2027.

Peringkat Indonesia di ranking FIFA pun terus mengalami kenaikan. Pada update terbaru, Juli 2024, Timnas Indonesia kini berada di peringkat 133.

Di level junior, Timnas Indonesia pun sedang mengalami perkembangan yang sangat luar biasa.

Setelah meraih medali emas SEA Games 2023, Timnas Indonesia U-23 menembus babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2023. Foto: PSSI.

Semua keberhasilan tersebut membuat Timnas Indonesia dianggap akan menjadi raja Asia Tenggara baru yang kini disandang Thailand.

Sulaiman Hussin pun menyatakan bahwa perlu waktu yang panjang untuk bisa mendominasi di Asia Tenggara.

Salah satunya karena ada Timnas Indonesia yang belum konsisten dikalahkan Harimau Malaya.

“Proses kita untuk menjadi kekuatan besar memang panjang karena di level Asia Tenggara sendiri kita belum bisa benar-benar mendominasi karena belum konsisten mengalahkan Thailand, Vietnam, dan Indonesia," kata Sulaiman Hussin dikutip dari media Malaysia, Harimau Malaya, Kamis (25/7/2024).

Menurutnya, jika bisa mengalahkan Indonesia, Thailand, dan Vietnam maka Malaysia bisa berpikir bersaing di Asia dan Dunia.

"Jika kita berhasil melakukan ini secara konsisten maka kita bisa melangkah ke level Asia dan ketika kita sudah berada di level Asia barulah kita bisa memikirkan Piala Dunia," katanya.