Jakarta, tvOnenews.com - PSSI angkat bicara soal pesawat carteran Timnas Indonesia yang didanai negara alias APBN.
Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali mengungkapkan bahwa Timnas Indonesia akan menggunakan pesawat carteran untuk lanjutan putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Hal ini karena Timnas Indonesia akan bepergian jauh ketika menjalani pertandingan di Grup C.
Dalam jadwal lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 September mendatang, Timnas Indonesia akan bermain laga tandang ke Jeddah melawan Arab Saudi.
Setelah itu, Timnas Indonesia akan menjamu Australia di Indonesia.
Tak hanya itu, pada FIFA Matchday edisi Oktober, Timnas Indonesia akan menjalani dua laga tandang beruntun melawan Bahrain dan China.
Baru pada November 2024, Timnas Indonesia akan menjalani dua laga kandang beruntun dengan menjamu Jepang dan Arab Saudi.
"Sampai dengan November kalau tidak salah kita main dan ada yang kandang dan tandang. Kita tentu mempersiapkan dengan sebaik-baiknya," kata Zainudin Amali pada keterangannya, Selasa (6/8/2024).
Di sisi lain, Zainudin Amali pun mengkonfirmasi tidak ada penggunaan APBN dalam menyewa pesawat carteran tersebut.
"Jadi saya mau jelaskan dan klarifikasi bahwa tidak benar dana APBN kita sewakan pesawat non-komersial walaupun itu benar-benar merupakan kebutuhan (Timnas Indonesia)," kata Zainudin Amali.
Zainudin Amali mengakui dana yang digunakan untuk menyewa pesawat tersebut berasal dari dana federasi dan sponsor.
Meski demikian, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mengakui ada dana APBN yang diberikan pada PSSI.
Namun dana tersebut digunakan untuk kegiatan yang sudah disepakati oleh Kementerian Keuangan, Kemenpora, dan juga PSSI.
"Kami tahu diri, masa yang begitu (carter pesawat) harus menggunakan APBN," kata Zainudin Amali.
Untuk APBN sendiri, Zainudin Amali sudah memastikan kegiatan PSSI yang akan menggunakan dana pemerintah.
Sehingga selain kegiatan tersebut, PSSI menggunakan dana federasi dan sponsor, termasuk untuk menyewa pesawat pribadi.
"Maka dari itu, kita danai dana-dana yang non-APBN, jadi APBN itu sudah ada peruntukannya," kata Zainudin AMali.
"Dan yang kita pakai pesawat nonkormersial itu adalah yang tidak memungkinkan untuk kita pakai komersial," kata Zainudin Amali. (hfp)
Load more