tvOnenews.com - Diego Michiels merupakan pemain sepak bola sekaligus mantan pemain Timnas Indonesia kelahiran Veventer, Belanda.
Naturalisasi pada 8 Agustus 2002, Diego Michiels memiliki garis keturunan Indonesia dari ayahnya.
Ayahnya bernama Robbie Michiels, berasal dari Indonesia dan pernah menetap di Jayapura sampai tahun 1962.
Perjalanannya bermain sepak bola dimulai sejak 2006. Pada saat itu, dia menimba ilmu bersama DVV RDC.
Setahun kemudian, Diego berlatih bersama Go Ahead Eagles, mulai dari 2007-2009.
Dia mendapatkan kesempatan promosi ke tim utama Go Ahead Eagles pada tahun 2009.
Diego Michiels mulai membuka peluang bermain di Indonesia setelah dua tahun bermain di tim utama Go Ahead Eagles.
Selama berkarier di Indonesia, ia tercatat pernah memperkuat Pelita Jaya FC (2011-2013), Arema (2012), Sriwijaya FC (2013-2014), Mitra Kukar (2014-2015), Borneo FC (2015-2021, Arema FC (2021-2022), dan Borneo FC (2022-sekarang).
Selain pernah bermain untuk timnas Indonesia U-23 pada rentang waktu 2011-2013, Diego juga pernah mencatat debut bersama timnas senior.
Proses naturalisasi Diego Michiels dilakukan terjadi sejak 2011. Di mana Diego Michiels bersama Joey Suk diundang oleh PSSI untuk bermain bersama timnas Indonesia U-23.
Ketika itu, proses naturalisasinya dijalankan bersama dengan dua pemainlain, Joey Suk dan Ruben Wuarbanaran.
Diego Michiels dikenal sebagai sosok pemain 'bad boy'. Ia bahkansudah beberapa kali pernah tersandung kasus hukum karena tindak pidana kekerasan.
Apalagi saat ini skuad asuhan Shin Tae-yong sebagian besar diisi oleh para pemain muda yang masih cenderung labil dalam mengambil sebuah keputusan.
Diego Michiels menceritakan bahwa pada awal kariernya di Indonesia dirinya masih sangat muda.
Ia tak memiliki orang-orang terdekat atau rekan tim yang memberitahunya mana yang baik dan mana yang buruk.
Ia menjelaskan bahwa ia hanya bisa belajar sendiri untuk membedakan dua hal tersebut.
Diego kemudian berpesan agar kedepannya pemain keturunan asuhan STY yang dinaturalisasi Timnas Indonesia saat ini mendapatkan pendampingan oleh PSSI.
Terkhusus soal bagaimana memilah dan menghindari habitat buruk di kalangan pesepak bola.
Pemain dengan julukan 'bad boy' itu juga kembali berpesan supaya para pemain keturunan tetap bermain di luar negeri demi menjaga level permainan terbaik mereka.
Sementara itu, pemain Borneo FC tersebut juga pernah mengingatkan pemain muda untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
Diego bahkan menegaskan jika para pemain harus merasa malu jika mereka menerima kesempatan bermain karena regulasi.
"Saya harap yang diberi kesempatan bermain memang punya kualitas. Pemain muda harus malu kalau diberi kesempatan hanya karena regulasi. Tidak bagus untuk karier yang panjang," ujar Diego Michiels seperti dilansir dari ANTARA News.
Meski regulasi U-20 diapresiasi banyak pihak karena memberikan kesempatan pada pemain muda, Diego beranggapan regulasi juga bisa menjadi bumerang jika tak dimanfaatkan dengan baik.
"Semua perlu proses dan perjuangan. Jangan sampai keuntungan yang ada justru tidak dimanfaatkan dengan baik. Mereka pemain muda harus sadar. Kesempatan bermain itu untuk melihat sejauh mana kemampuan yang dimiliki," kata pemain keturunan Belanda-Indonesia itu.
"Banyak anak muda yang diberi kesempatan justru tampil biasa saja. Semua harus maksimal saat latihan dan di pertandingan," tambahnya. (tsy)
Load more