Jakarta, tvOnenews.com - Kehadiran Maarten Paes sebagai tembok kokoh di lini pertahanan Timnas Indonesia membuat anggapan sepak bola Australia superior di hadapan Garuda mulai terkikis.
Setidaknya hal tersebut telah terbukti kala Timnas Indonesia untuk kali pertama sejak 15 tahun terakhir bisa menahan imbang Australia.
Dalam pertandingan lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (10/09/24), Timnas Indonesia sebagai tuan rumah sejatinya mendapat gempuran luar biasa dari Australia sepanjang 90 menit.
Dari data laman Sofascore menyebut, skuad Garuda mendapat gempuran sebanyak 19 kali tembakan dari tim berperingkat 24 FIFA itu selama laga berlangsung.
Selain itu, kendali permainan juga berhasil dikuasai Socceroos dengan catatkan 63% penguasaan bola serta total 456 passing.
Meski dominan, namun agresifnya permainan Australia seolah tak terasa menakutkan buat para pendukung Timnas Indonesia serta para penggawa Merah Putih di lapangan.
Pasalnya, Maarten Paes yang baru jalani laga debut di Stadion Gelora Bung Karno semalam, sukses menggagalkan hampir semua peluang emas tim tamu.
Masih dari Sofascore, diketahui bahwa kiper FC Dallas tersebut sukses melakukan 5 kali penyelamatan.
Catatan tersebut membuat Maarten Paes kembali mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik di laga Timnas Indonesia.
Sebelumnya, kiper berusia 26 tahun ini juga terpilih sebagai man of the match setelah membantu Timnas Indonesia raih satu poin di kandang Arab Saudi.
Saat itu, Maarten Paes mampu melakukan satu save krusial dari titik putih dan membuat Garuda terhindar dari kekalahan.
Tak cuma membantu Timnas Indonesia raih poin serta jadi MOTM, perkasanya Maarten Paes di bawah mistar gawang bahkan sampai mendapat pujian pelatih lawan.
Graham Arnold selaku pelatih Australia menyebut, anak asuhnya benar-benar mati kutu ketika berhadapan dengan Paes.
"Ini yang membedakan kami berjuang keras menciptakan lima hingga enam peluang, tetapi kiper Indonesia tampil baik. Melakukan beberapa penyelamatan gemilang," ucap Graham Arnold usai pertandingan.
Kehadiran Maarten Paes benar-benar mematahkan anggapan bahwa sepak bola Australia sangat superior ketika bertemu dengan Timnas Indonesia.
Secara statistik memang Timnas Indonesia sangat kesulitan untuk bisa minimal mengimbangi permainan Negeri Kangguru tersebut.
Tercatat dari 20 pertandingan, Timnas Indonesia baru sekali menang lawan Australia yakni pada tahun 1981 silam.
Sisanya, Merah Putih selalu keok 15 pertandingan dari Kuning Hijau dan cuma 4 kali imbang.
Bahkan hasil imbang terakhir sudah terjadi sangat lama, yakni pada tahun 2009 alias 15 tahun lalu.
Namun kini di bawah penjagaan Maarten Paes, gawang Timnas Indonesia yang masih berada di peringkat 130 FIFA, sukses menahan gempuran bahkan mencuri poin dari tim langganan Piala Dunia sekelas Australia.
Bagi Australia, hasil imbang kontra Timnas Indonesia kemarin juga makin menambah perih luka mereka di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pasalnya dari dua laga yang telah dijalani, Australia belum pernah menang bahkan di pertandingan pertama harus keok dari Bahrain lewat gol bunuh diri pemain mereka sendiri.
Sedangkan buat Timnas Indonesia, tambahan dua angka beruntun membuat Garuda kini bertengger di urutan empat klasemen Grup C dan kian memperbesar peluang untuk lolos.
Lantas dengan performa impresif di laga kedua kemarin, mampukah Maarten Paes serta penggawa Timnas Indonesia lain melanjutkannya dan memastikan tiket ke Piala Dunia 2026? Menarik dinantikan. (sub)
Load more