tvOnenews.com - Omongan Bung Towel soal Ernando Ari kembali disorot usai kehadiran Maarten Paes di Timnas Indonesia.
Polemik terkait kehadiran kiper naturalisasi Maarten Paes di Timnas Indonesia menjadi perbincangan hangat, terutama setelah komentar dari pengamat sepak bola Bung Towel kembali mencuat.
Dalam sebuah acara di tvOnenews bertema "Demam Naturalisasi, Bagaimana Nasib Generasi?", Bung Towel mempertanyakan dampak dari program naturalisasi terhadap pemain lokal, terutama terhadap kiper muda Indonesia, Ernando Ari.
Bung Towel memulai diskusi dengan pertanyaan kritis kepada Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yang juga terlibat dalam proses naturalisasi pemain.
"Ernando Ari hebat gak? Keren gak? Tega gak kita lihat dia dicadangkan karena adanya Maarten Paes misalnya hadir?" tanya Bung Towel, menyiratkan bahwa kehadiran Paes berpotensi menyingkirkan talenta lokal seperti Ernando Ari dari posisi utama di Timnas Indonesia.
Hamdan menjawab bahwa dalam dunia sepak bola, persaingan adalah hal yang wajar, dan pemain harus siap menghadapi kompetisi di level manapun.
"Kalau persaingan itu tidak ada pada seorang atlet, maka selesai kompetisi," ungkapnya.
Hamdan menegaskan bahwa naturalisasi bukanlah jaminan otomatis untuk posisi utama, melainkan tergantung pada performa dan profesionalisme pemain tersebut.
Ia juga menyebut bahwa pemain lokal, seperti Ernando Ari, dapat terus belajar dan berkembang untuk mencapai level internasional.
Maarten Paes, kiper berkebangsaan Belanda yang dinaturalisasi, telah mencuri perhatian dengan performanya di luar negeri, terutama saat membela FC Dallas di Major League Soccer (MLS).
Kehadirannya di Timnas Indonesia dianggap sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas di sektor penjaga gawang, terutama dalam menghadapi lawan-lawan kuat di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, polemik muncul ketika kiper muda Indonesia seperti Ernando Ari mulai disorot. Ernando adalah produk lokal yang telah menunjukkan performa impresif, baik di level klub maupun bersama Timnas U-23.
Dia pernah menjadi pahlawan saat membawa Timnas U-23 meraih medali emas di SEA Games 2023, sebuah prestasi yang tidak bisa diabaikan.
Namun, dengan hadirnya Paes, ada kekhawatiran bahwa Ernando akan kehilangan kesempatan bermain secara reguler di level senior.
Bung Towel menekankan bahwa seorang pemain naturalisasi harus memiliki kualitas yang lebih tinggi dibandingkan pemain lokal.
"Berarti Maarten Paes lebih di atas yang lain," ujarnya. Ini menyiratkan bahwa jika Paes dipilih sebagai kiper utama.
Maka ia harus menunjukkan kualitas yang jauh lebih unggul dibandingkan kiper lokal seperti Ernando Ari.
Menurut Bung Towel, jika Paes hanya setara atau bahkan lebih rendah dari pemain lokal, maka kehadirannya bisa menimbulkan masalah bagi perkembangan talenta lokal.
Perbandingan Prestasi Maarten Paes dan Ernando Ari
Jika kita bandingkan prestasi antara Maarten Paes dan Ernando Ari di Timnas Indonesia, keduanya memiliki perjalanan karier yang berbeda.
Maarten Paes, sebelum di naturalisasi, sudah bermain di level yang kompetitif di MLS, liga sepak bola Amerika Serikat yang cukup ketat dan penuh dengan pemain internasional berkelas.
Pengalaman bermain di luar negeri, terutama di liga dengan atmosfer kompetisi yang tinggi, tentu menjadi nilai lebih bagi Paes.
Selain itu, kemampuannya untuk beradaptasi di tim-tim besar dan menghadapi tekanan di pertandingan besar adalah salah satu alasan mengapa PSSI memilihnya untuk dinaturalisasi.
Di sisi lain, Ernando Ari telah membuktikan dirinya sebagai salah satu kiper terbaik di generasinya.
Penampilan apiknya di SEA Games 2023, di mana ia menjadi penjaga gawang utama dan membantu Indonesia meraih medali emas, adalah salah satu bukti nyata dari potensinya.
Ernando juga telah mendapatkan panggilan untuk bermain di level senior, meskipun masih menghadapi tantangan dari kiper lain yang lebih berpengalaman.
Namun, Bung Towel menggarisbawahi pentingnya mempertahankan talenta lokal seperti Ernando.
Menurutnya, jika program naturalisasi dilakukan secara sembarangan tanpa mempertimbangkan dampaknya pada pemain lokal, itu bisa merusak regenerasi sepak bola di Indonesia.
"Kita hanya ingin menguji akal sepak bola kita," kata Bung Towel, menyinggung bahwa naturalisasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan mempertimbangkan perkembangan pemain lokal.
Komentar Bung Towel juga membuka perdebatan mengenai bagaimana PSSI dan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, akan menangani persaingan di posisi kiper.
Dengan kehadiran Maarten Paes, Shin Tae-yong harus mempertimbangkan dengan cermat siapa yang pantas menjadi kiper utama di laga-laga penting, terutama di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Di sisi lain, Ernando Ari tetap menjadi salah satu kiper yang diharapkan bisa berkembang menjadi penjaga gawang andalan Timnas Indonesia di masa depan.
Menurut Bung Towel, persaingan ini harus dilihat sebagai peluang bagi Ernando untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya.
"Ernando bisa saja belajar sampai akhirnya bisa menjadi pemain sekelas internasional," ujar Hamdan Hamedan, menunjukkan bahwa proses pengembangan pemain lokal tetap berjalan meski ada pemain naturalisasi.
Akhirnya, keputusan ada di tangan pelatih Shin Tae-yong, apakah akan mengutamakan pengalaman internasional Paes atau memberikan kesempatan lebih kepada Ernando yang telah berjuang keras di level nasional dan regional.
Yang pasti, persaingan ini bisa menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kualitas sektor penjaga gawang di Timnas Indonesia. (udn)
Load more