tvOnenews.com - Laga antara Timnas Indonesia melawan Australia pada 10 September di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, mencatat rekor jumlah penonton yang membludak.
Lebih dari 70.000 suporter hadir, memadati tribun hingga membuat suasana stadion penuh sesak.
Tidak hanya memenuhi kursi yang tersedia, banyak penonton juga terlihat duduk di tangga tribun stadion. Suasana riuh ini bahkan menimbulkan gesekan antar suporter setelah pertandingan berakhir.
Antusiasme luar biasa dari suporter ini menunjukkan betapa besarnya dukungan terhadap Timnas Indonesia, terutama dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2026.
Namun, kondisi stadion yang penuh sesak dan masuknya penonton tanpa tiket menimbulkan kekhawatiran terkait keamanan.
Hal ini menjadi perhatian serius PSSI untuk memastikan situasi serupa tidak terjadi lagi di laga-laga berikutnya.
Menanggapi situasi tersebut, PSSI segera mengambil langkah untuk memperketat pengamanan pada pertandingan Timnas Indonesia berikutnya.
Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa mereka akan bekerja sama dengan ahli "crowd management" dan pihak keamanan yang berpengalaman dalam menangani penonton dalam jumlah besar.
"Kami akan bekerja sama dengan 'crowd management' dan pihak keamanan yang profesional menangani itu," ujar Arya melalui akun Instagram pribadinya @arya.m.sinulingga, Rabu (11/9).
Keputusan ini diambil karena ditemukan sejumlah penonton tanpa tiket yang berhasil masuk dan menonton pertandingan secara langsung di dalam stadion.
Masuknya penonton tanpa tiket ini dianggap sangat berbahaya karena mereka tidak melalui pemeriksaan keamanan, yang bisa berisiko pada keselamatan semua pihak di dalam stadion.
Arya menegaskan bahwa PSSI akan melakukan investigasi mendalam terkait kejadian ini dan mengambil tindakan tegas jika ada pihak yang terlibat dalam insiden tersebut.
"Tidak akan ada ampun. Pak Ketua Umum PSSI (Erick Thohir-red) meminta, kalau ada keterlibatan orang dalam maka akan ditindak," tambah Arya.
Ia juga meminta maaf kepada para suporter Indonesia dan mengingatkan bahwa pada pertandingan-pertandingan berikutnya.
Pemeriksaan sebelum masuk stadion akan jauh lebih ketat demi menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.
"Mohon maaf kalau pada November nanti lebih ketat ketika masuk," ujarnya.
Pertandingan Indonesia melawan Australia merupakan bagian dari Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Meski laga berakhir imbang tanpa gol, atmosfer yang dihadirkan para suporter di SUGBK begitu luar biasa. Ribuan suporter yang memenuhi stadion jelas menjadi cerminan semangat besar untuk mendukung perjuangan Timnas Indonesia.
Ke depannya, Indonesia akan menjalani dua laga penting di Grup C pada bulan November.
Laga kandang pertama akan mempertemukan Indonesia dengan Jepang pada 14 November, diikuti dengan pertandingan melawan Arab Saudi pada 19 November, juga di SUGBK.
Kedua laga ini diprediksi akan kembali menarik minat besar dari para suporter, sehingga PSSI berkomitmen untuk memastikan pengelolaan penonton yang lebih baik demi menjaga keselamatan semua pihak.
Dengan langkah-langkah pengamanan yang lebih ketat dan kerja sama dengan pihak-pihak profesional, diharapkan insiden seperti penonton tanpa tiket yang terjadi pada laga melawan Australia tidak akan terulang.
Fokus utama PSSI adalah untuk menciptakan suasana pertandingan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi para suporter setia yang selalu mendukung Timnas Indonesia di setiap laga. (udn)
Load more