tvOnenews.com - Dalam dua pertandingan terakhir, Shin Tae-yong memasang 9 orang pemain keturunan di starting line up Timnas Indonesia di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia.
Di laga lawan Arab Saudi, hanya Witan Sulaeman dan Rizky Ridho yang merupakan pemain lokal. Sementara pada laga lawan Australia posisi Witan digantikan Marselino Ferdinan di starting line up.
Belakangan persoalan keberadaan pemain keturunan ini kembali disoal, pertama oleh mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia Peter Gontha.
Kemudian pengamat politik Rocky Gerung juga ikut melontarkan kritik dengan menyebut naturalisasi adalah penipuan terhadap sensasi.
“Hari-hari ini kita mungkin melihat ada euforia dalam persepakbolaan kita. Tetapi, euforia itu membatalkan atau membuat kita lupa bahwa yang bermain di lapangan itu bukan grup yang kita idealkan,” katanya dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
“Karena yang sekarang disebut sebagai naturalisasi itu semacam penipuan terhadap sensasi," imbuhnya.
Pernyataan dua tokoh itu kemudian menimbulkan riuh pro dan kontra di sosial media.
Terlepas dari perdebatan itu, pelatih Shin Tae-yong tidak asal memilih pemain keturunan untuk bermain di Timnas Indonesia.
Elkan Baggott merupakan palang pintu Timnas Indonesia senior di masa-masa awal naturalisasi pemain keturunan era Shin Tae-yong.
Saat ini pemain keturunan Inggris itu masih berusia 22 tahun dan bermain untuk Blackpool FC di League One Inggris.
Namun sayang Elkan Baggott kini jarang dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Selain sempat mengalami cedera panjang saat memperkuat tim liga Inggris Bristol Rovers, Elkan Baggott juga tak memenuhi panggilan Shin Tae-yong di Piala Asia U-23.
Hal itu disebut-sebut membuat Shin Tae-yong meradang.
2. Hugo Samir
Hugo Samir merupakan penyerang muda kelahiran Surabaya. Ayahnya adalah Jacksen F Tiago mantan pesepakbola Brasil yang sukses di Liga Indonesia.
Kendati masih berusia 19 tahun, Hugo Samir sudah malang melintang di klub-klub besar tanah air.
Ia sempat menjadi andalan Shin Tae-yong di Piala Asia U-20 2023 dan berhasil mencetak satu assist saat melawan Suriah U-20.
Namun dalam kesempatan Piala Asia U-23 Shin Tae-yong tak memanggilnya lagi.
Pelatih Timnas Indonesia U-20 Indra Sjafri yang sempat memanggilnya pada akhirnya juga mencoret nama Hugo Samir.
“Kami pulangkan ke klub untuk berlatih lebih lanjut di klub,” kata Indra Sjafri.
Saat ini Hugo Samir bermain untuk Persik Kediri.
Cyrus Margono merupakan penjaga gawang blasteran Indonesia - Iran yang lahir di Amerika Serikat.
Ia kini berusia 22 tahun dan bermain di liga Yunani bersama dengan Panathinaikos B.
Kendati kariernya cukup baik, pemain yang resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada bulan Maret 2024 itu tidak kunjung dipanggil Shin Tae-yong.
Belum tahu apa penyebabnya, diduga karena ketatnya persaingan di posisi penjaga gawang.
Ronaldo Kwateh adalah putra dari Roberto Kwateh pesepakbola Liberia yang sukses berkarier di Liga Indonesia.
Ronaldo Kwateh sebelumnya pernah menjadi andalan Shin Tae-yong di lini depan Timnas Indonesia kala Piala Asia U-20 tahun 2023 lalu.
Namun sayangnya winger yang sekarang bermain di liga Turki ini sempat mengalami cedera panjang dan semenjak itu ia belum pernah dipanggil lagi ke Timnas Indonesia.
Kini Kwateh bermain untuk Muangthong United di liga Thailand.
Itu tadi 4 pemain keturunan yang tak dipanggil Shin Tae-yong untuk membela Timnas Indonesia.
(amr)
Follow tvOnenews.com di sini Google News.
Load more