"Nah memang untuk pesawat kita akan mencarter yang dari Bahrain ke China karena memang tidak mungkin mereka harus nempuh dari Bahrain ke Doha, Doha ke Hong Kong, Hong Kong ke Beijing, terus naik ke enam jam ya tentu waktunya berpuluh-puluh jam itu. Lelah, kasian," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, pria 54 tahun itu turut mengapresiasi para pemain timnas saat langsung kembali ke klubnya masing-masing tak lama setelah Garuda bermain imbang 0-0 melawan Australia pada 10 September.
"Dan kita harus apresiasi seperti kemarin para pemain selesai tanding, mereka langsung pulang ke klub. Itu yang memang disiplin yang tidak mudah ya," katanya.
"Ada yang pulang ke Eropa, ada yang pulang ke Amerika, ada yang pulang ke Korea seperti Arhan. Ya tidak mudah ya, kita harus apresiasi perjuangan mereka," lanjutnya.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, Indonesia berharap bisa memberikan perlawanan terbaik melawan Bahrain dan China.
Erick Thohir yakin bahwa langkah mencarter pesawat adalah bagian dari strategi untuk mengoptimalkan kondisi fisik pemain, mengingat dua laga tandang ini sangat krusial bagi peluang Indonesia untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
"Kami ingin semua pemain dalam kondisi prima dan tidak kelelahan saat bertanding. Setiap detail persiapan sangat penting," ungkap Erick.
Load more