Profil Brisbane Roar: Klub Baru Rafael Struick yang Dimiliki Perusahaan Asal Indonesia dan Punya Hubungan Erat dengan Shin Tae-yong

Jakarta, tvOnenews.com - Brisbane Roar yang menjadi klub baru Rafael Struick ternyata dimiliki perusahaan Indonesia dan menjadi klub terakhir Shin Tae-yong sebelum pensiun sebagai pemain.

Rafael Struick secara mengejutkan meninggalkan kariernya di Eropa bersama ADO Den Haag untuk bergabung dengan salah satu klub ternama di Liga Australia, Brisbane Roar.

Di Brisbane Roar, Rafael Struick akan mengenakan nomor punggung 7 dan akan langsung disiapkan untuk menghadapi Liga Australia yang mulai berlangsung pada 18 Oktober mendatang.

"Brisbane Roar FC dengan bangga mengumumkan perekrutan penyerang internasional Indonesia, Rafael Struick," tulis Brisbane Roar di laman resminya pada Senin (16/9).

Brisbane Roar sendiri merupakan salah satu klub legendaris Australia yang sudah berdiri sejak 1957 dengan nama Hollandia-Inala. Klub tersebut didirikan oleh imigran asal Belanda.

Pada 1973, klub tersebut berganti nama menjadi Brisbane Lions dan sempat berubah lagi menjadi Queensland Roar pada 2004. Memasuki musim 2008/2009, barulah menjadi Brisbane Roar.

Sebagai salah satu klub legendaris di Australia, Brisbane Roar memiliki sejumlah prestasi yang sangat membanggakan. Mereka memiliki total tiga gelar Championship dan dua gelar Premiership.

Brisbane Roar pun sempat menjadi tempat bagi pemain dan pelatih kelas dunia. Ange Postecoglou yang kini menjadi juru taktik Tottenham Hotspur sempat menangani Brisbane Roar pada 2009-2012.

Kemudian, eks bintang Liverpool, Robbie Fowler pun sempat menjadi pelatih di tim berjuluk The Roar tersebut pada 2019-2020. Ada juga beberapa nama besar lainnya yang sempat bergabung.

Selain itu, beberapa eks pemain Timnas Indonesia sempat memperkuat Brisbane Roar. Mereka di antaranya Sergio van Dijk (2008-2010) dan Yandi Sofyan (2013-2014).

Sumber :

• PSSI

Shin Tae-yong pun sempat bermain untuk Brisbane Roar pada musim 2005-2006 sampai akhirnya memutuskan gantung sepatu sebagai pemain alias pensiun.

Saat ini, Brisbane Roar dimiliki oleh perusahaan asal Indonesia, Bakrie Group. Memiliki saham sebesar 70 persen pada 2012, tetapi sejak 2016 Bakrie Group sudah memiliki Brisbane sepenuhnya. (fan)