tvOnenews.com - Demi bisa meningkatkan performa Timnas Indonesia, PSSI dan pelatih asal Korea Shin Tae-yong melakukan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan program naturalisasi pemain.
Naturalisasi pemain di Timnas Indonesia sebenarnya sudah terjadi untuk waktu yang cukup lama.
Diawali dari Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim di tahun 2010 silam, satu persatu pemain naturalisasi menghiasi skuad Garuda dari masa ke masa.
Stefano Lilipaly (sumber: PSSI)
Sebut saja Diego Michiels, Stefano Lilipaly, Ilija Spasojević hingga Marc Klok sempat menjadi andalan Timnas Indonesia.
Kini, PSSI tak mau lagi asal-asalan menaturalisasi pemain yang akan membela Timnas Indonesia.
Sejumlah pemain top berlabel Grade A seperti Jay Idzes, Maarten Paes, Calvin Verdonk hingga Thom Haye mewarnai skuad Timnas Indonesia.
Sampai saat ini pun PSSI dan Shin Tae-yong masih terus berburu pemain keturunan Indonesia untuk dinaturalisasi demi membuat Skuad Garuda semakin kuat.
Tapi tak hanya soal pemain, PSSI pun mencoba untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia dari hal teknis di luar lapangan. Salah satunya soal gizi para pemain Timnas Indonesia.
Timnas Indonesia U-16 (sumber: tvOnenews.com - Julio Tri Saputra)
Untuk membuat pemain Timnas Indonesia semakin kuat secara fisik, Shin Tae-yong sangat memperhatikan soal gizi dan nutrisi anak asuhnya.
STY cukup mengawasi asupan makanan para pemain karena itu sangat berpengaruh pada kekuatan dan stamina.
Hal itulah yang juga coba diterapkan oleh asisten pelatih STY yakni Nova Aryanto saat dirinya dipercaya menukangi Timnas U-16.
Dalam sebuah kesempatan saat diwawancarai oleh kanal Youtube VIVAGOAL, Nova mengatakan jika PSSI menggunakan ahli gizi untuk mengatur dan menjaga pola makan pemain.
"Ini pernah kita lakukan di timnas U-19 waktu itu, kalau tidak salah, dalam persiapan menuju Piala Dunia bersama Coach Shin waktu itu kita pakai nutritionist," beber Nova Arianto.
"Setelah itu, kita lepas dan saya coba buat lagi agar, karena kalau timnas U-16, kita harus buat mereka terbiasa dengan makanan-makanan yang sehat," ungkap Nova di YouTube Vivagoal.
Nova Aryanto (Sumber : PSSI)
Nova Aryanto mengatakan jika hal terkait pola makan tidak diajarkan sejak masih di Timnas Indonesia kelompok umur, maka kebiasan buruk makan sembarangan akan selalu terbawa hingga ke level senior.
"Ini akan menjadi kebiasaan yang terbawa sampai timnas senior. Dan untuk mengubah di timnas senior, tidak boleh makan ini, itu akan sulit karena kebiasaan mereka dari kecil ya seperti itu," jelas Nova.
Nova Aryanto juga menyoroti kekurangan di Indonesia yang terbiasa dengan makanan yang digoreng dan berminyak.
Menurutnya kebiasaan buruk tersebut memang cukup sulit dihindari karena secara umum makanan di Indonesia didominasi makanan berminyak yang kurang baik untuk seorang atlet.
"Jadi ya itulah kekurangannya kita di Indonesia, rata-ata makanan di Indonesia kan banyak yang goreng, banyak minyak. Itu memang sudah bukan rahasia umum tapi memang sebagai pemain dia harus bisa memilih makanan apa yang harus dimakan, karena saya bilang di awal tadi harus banyak yang dikorbankan. Dikorbankan dalam arti apa? 'oh teman saya bisa makan ini, tapi saya sebagai atlet saya enggak boleh' seperti itu," kata Nova Aryanto.
Pelatih timnas U-16 itu juga menekankan jika selama ini dirinya selalu mengedukasi anak asuhnya untuk bisa memilih makanan yang tepat dan bergizi sebagai seorang atlet profesional.
"Tapi itu enggak semudah saya ngomong kan, itu harus butuh edukasi dan untuk kedepannya ya pemain harus sekali bisa memilih makanan-makanan mana aja yang bisa dia makan," tutupnya.
(akg)
Load more