tvOnenews.com - Pada laga AFF U-19 di tahun 2013, Timnas Indonesia diperkuat oleh pemain-pemain muda bertalenta. Berkat kerja tim solid dengan strategi yang ciamik, tim asuhan Indra Sjafri kala itu berhasil mengantongi juara.
Memiliki performa luar biasa di usia muda, para pemain ini sempat menjadi harapan banyak orang untuk sepak bola Indonesia yang lebih baik.
Salah satu yang paling banyak mencuri perhatian publik kala itu ialah, Evan Dimas Darmono, wonderkid dan pemain andalan Timnas Indonesia.
Pernah mengharumkan nama Indonesia di ajang piala AFF U-19, siapa sangka bahwa kini karier sepak bola sang wonderkid jadi sangat menurun.
Bergabung dengan klub Arema FC, tercatat dari 11 pertandingan yang telah dijalani, Evan Dimas hanya turut serta dalam lima pertandingan saja.
Bahkan yang lebih parah, pemain gelandang ini diberi kesempatan untuk bermain sebagai starter hanya dalam tiga laga saja.
Kondisi ini tentu sangat berbeda jika dibandingkan dengan musim sebelumnya, di mana pemain berusia 29 tahun ini mampu bermain selama 2.178 menit dan menyumbang 2 gol serta 1 assist.
Salah satu alasan mengapa sang pelatih tidak menurunkan Evan Dimas, karena ia sempat mengalami cedera parah. Hingga seiring berjalannya waktu performanya di lapangan hijau jadi menurun.
Namun, pelatih Arema FC, Fernando Valente, kala itu sempat memberikan kesempatan untuk mantan pemain Timnas Indonesia tersebut bermain pada laga uji coba kontra NZR FC.
Tapi lagi-lagi, hasilnya tak sesuai harapan. Sang gelandang seolah sudah kehilangan jati dirinya. Pelatih Arema FC tersebut kurang menyukai cara bermain Evan Diman, bahkan dia tak segan untuk mengungkapkannya di hadapan publik.
"Evan Dimas pemain yang bagus, sama seperti pemain lain yang kami punya. Dia punya potensi bagus, bahkan jika dibandingkan dengan pemain-pemain yang lebih muda darinya," ungkap Fernando Valente usai laga uji coba tersebut.
"Tetapi kadang dia berpikir bermain untuk dirinya sendiri," tambahnya.
Ketidakpercayaan sang pelatih tersebut juga turut memengaruhi karier Evan Dimas di tim nasional Indonesia.
Evan Dimas (sumber: instagram @evhandimas)
Alih-alih mengajak mantan pemain U-19 tersebut, Shin Tae-yong lebih memilih talenta yang lebih muda dan memiliki performa konsisten di level klub.
Performanya di Arema FC yang kurang memuaskan turut membuat publik hilang kepercayaan padanya.
Sebelumnya, nama Evan Dimas pernah sangat melejit dalam laga piala AFF U-19 tahun 2013 silam.
Evan muda yang kala itu baru berusia 18 tahun sukses menjadi Wonderkid yang menyita perhatian pecinta sepak bola tanah air.
Dilatih oleh Indra Sjafri, kala itu Evan memberi kontribusi cukup besar bagi Timnas Indonesia dengan menyumbangkan 5 gol yang juga turut membawa tim merah putih meraih gelar juara.
Pada pertandingan final melawan Vietnam yang harus diakhiri dengan adu penalti, Evan menyumbang dua gol untuk tim asuhan Indra Sjafri saat itu. Hingga hasilnya berakhir memuaskan dengan skor 7 - 6 untuk Indonesia.
Peran penting Evan Dimas kian dibutuhkan oleh Timnas Indonesia untuk melanjutkan kiprah ke laga Kualifikasi Piala Asia 2014. Namun sayang, kegemilangannya harus terhenti di babak penyisihan grup.
Meskipun begitu, langkah Evan Dimas tidak terhenti. Bersama dengan Timnas U-23, kala itu Indonesia menjadi tuan rumah Sea Games 2018, dia bermain dengan skuad Garuda hingga babak perempat final.
(tsy/na)
Load more