tvOnenews.com - Pengakuan mengejutkan asisten Shin Tae-yong saat pertama kali melihat metode latihan tak biasa yang diterapkan di timnas Indonesia.
Shin Tae-yong tidak berhenti untuk mengukir sejarah bagi timnas Indonesia sejak menangani tim Garuda pada tahun 2019.
Shin Tae-yong membawa perubahan besar bagi prestasi, performa hingga fisik dari para pemain timnas Indonesia.
Bahkan kini, pelatih asal Korea Selatan itu membawa tim Garuda menatap putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Hal yang membanggakan lantaran Indonesia menjadi satu-satunya tim asal Asia Tenggara yang berhasil lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Shin Tae-Yong yang diperkenalkan sebagai pelatih timnas Indonesia pada Desember 2019 itu dikenal sebagai tipe pelatih yang keras dan disiplin.
Bahkan pelatih asal Korea Selatan itu tak pernah ragu mencoret pemain yang indisipliner.
Pada era kepelatihan Shin Tae-yong lah kita mengenal para pemain timnas Indonesia memiliki fisik yang bugar dan berotot.
Dari segi kualitas gizi makanan juga sangat diperhatikan oleh tim-tim kepelatihan Shin Tae-yong.
Pelatih fisik senior akui timnas Indonesia era Shin Tae-yong
Di sisi lain, sosok pelatih fisik senior di sepak bola Indonesia menceritakan soal curhatan Nova Arianto tentang metode kepelatihan yang diterapkan oleh Shin Tae-yong ke para pemain timnas Indonesia.
Dino Sefrianto merupakan pelatih fisik senior di Liga Indonesia, dia sudah menangani beberapa klub besar di Indonesia seperti Sriwijaya, Persebaya, Persib Bandung, dan Barito Putera.
Berkarier sebagai pelatih fisik sudah lebih 20 tahun berbicara soal peran Shin Tae-yong di skuad timnas Indonesia.
"Datangnya Coach Shin saya sambut tepuk tangan, banget, karena memang filosofinya saya tahu banget," tuturnya dilansir youtube Bicara Bola.
Dino Sefrianto mengungkapkan curhatan Nova Arianto tentang Shin Tae-yong dalam hal pelatihan fisik.
"Nova curhat kok latihannya ada interval, fartlek, lari jauh. Memang ngebentuk fisik seperti itu," terangnya.
"Jadi kita bicara basic fisik oke, tactical oke, teknik oke, dan hierarki di bola itu kan satu boleh dikatakan decision, vision dari mata kemudian dieksekusi kaki," terangnya.
Dia menjelaskan perbedaan timnas Indonesia sekarang yang diarsiteki oleh Shin Tae-yong.
Menurut Dino Sefriyanto, para pemain timnas Indonesia memiliki progres yang sangat baik, terutama yang bermain abroad seperti Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan dan Pratama Arhan.
Di sisi lain, ia menceritakan ketika diundang oleh Indra Sjafri pada tahun 2023 untuk menyambut Piala Asia yakni dengan sisi aspek fisik.
"Saya diundang, saya bicara masa training to training usia 16-19 itu paling penting, karena ada Piala Asia U19," tuturnya.
Dia menjelaskan pada saat pertemuan tersebut memiliki target satu dekade.
"Waktu itu kita meeting tahun 2023 membahas Piala Asia dengan pelatih fisik lainnya, targetnya satu dekade kan 10 tahun, tahun 2032 atau 2033 buat masuk level Asia," tuturnya.
"Ternyata kecepatan, karena didongkrak juga dengan pemain naturalisasi yang kualitas baik, kan ikut terbawa mental (pemain lainnya)," tambahnya.
Starting line-up timnas Indonesia saat menghadapi Australia. (Julio Tri Saputra/tvOnenews)
Untuk diketahui, salah satu kunci kesuksesan Timnas Indonesia belakangan ini adalah karena gencarnya aktivitas PSSI melakukan naturalisasi pemain keturunan.
Nama-nama seperti pemain kelas Eropa dan Grade A bergabung, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Jay Idzes, Rafael Struick, Calvin Verdonk, dan Sandy Walsh yang kini menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.
Tak hanya itu, dampak potong generasi yang dilakukan oleh Shin Tae-yong memunculkan pemain-pemain muda berbakat seperti Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam, Pratama Arhan, Rizky Ridho dan Ernando Ari.
Pasukan Shin Tae-yong dijadwalkan melawat dalam laga tandang menghadapi Bahrain (10 Oktober) dan China (15 Oktober) dalam laga lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (ind)
Load more