tvOnenews.com - Pelatih China Branko Ivankovic terpaksa berbicara tinggi jelang hadapi Timnas Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hal ini dilakukan oleh Branko Ivankovic menyusul tekanan besar dari suporter China maupun federasi untuk mundur jika kalah dari Timnas Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia akan bertolak ke China dalam pertandingan keempat grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 pertengahan Oktober ini.
Namun sebelum itu, Timnas Indonesia bakal terlebih dahulu bertamu ke markas Bahrain. Skuad Shin Tae-yong bahkan terlihat sudah tiba di Riffa, Bahrain (6/10/2024).
Tentu kedua laga ini tidak dipandang mudah oleh Timnas Indonesia lantaran sang tuan rumah punya rekor yang tak sembarangan apabila bermain di Kualifikasi Piala Dunia.
Bahrain punya pengalaman manis ketika mereka hampir melaju ke putatan final pada edisi 2014 dan 2018. Saat itu, The Maroons terhenti di play-off antar benua.
Sementara itu, China juga memiliki sejarah yang tak bisa dilupakan. Saat Piala Dunia 2002 silam, mereka mampu lolos ke putaran final meski hanya jadi penggembira saja.
Terkhusus untuk China, mereka ingin memori manis di Piala Dunia 2002 kembali terulang. Publik setempat merasa jika menunggu selama 22 tahun terasa begitu lama.
Akan tetapi, ambisi China untuk meraih hal tersebut tidak mudah. Pasalnya, pasukan Branko Ivankovic menerima kekalahan di dua laga awal Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Lebih memalukan lagi, China sempat dilibas sang rival yakni Jepang, tujuh gol tanpa balas serta menerima comeback sensasional dari Arab Saudi di kandang sendiri.
Maka dari itu, laga melawan Australia dan Timnas Indonesia diharapkan menjadi titik balik oleh suporter China agar bisa bersaing di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski demikian, keinginan tersebut pastinya memerlukan perjuangan ekstra. Ini karena Australia dan Timnas Indonesia juga tak mau menyia-nyiakan begitu saja kesempatan ke Piala Dunia.
Beralih ke Timnas Indonesia, mereka kini bukan lagi lawan yang sembarangan. Terbukti, Arab Saudi dan Australia tak mampu menggondol poin penuh dari skuad Garuda.
Melihat situasi tersebut, pelatih China Branko Ivankovic merasa dilema. Pasalnya, dia tidak akan diperkuat oleh pemain intinya untuk berhadapan dengan tim kuat macam Timnas Indonesia.
Di sisi lain, tuntutan semakin kencang dari suporter China apabila tidak mengeklaim poin penuh. Ancamannya tak main-main, kursi pelatih bisa saja raib.
"Jika timnas (China) kembali kalah, Ivan (Branko Ivankovic) mustahil bertahan sebagai pelatih dan harus pergi tanpa syarat," tulis 163.com.
Kondisi inilah yang membuat Branko Ivankovic mau tak mau bersikap optimistis bahkan cenderung sesumbar jelang lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
“Kami tidak akan memasuki pertandingan apa pun dengan tangan terangkat,” kata Branko Ivankovic dikutip dari situs resmi AFC.
“Kami ingin melawan tim mana pun dari menit pertama hingga menit ke-90 dan kami akan mencoba membuat kejutan,” lanjutnya.
Dengan skuad yang ada, Branko Ivankovic cukup yakin jika China bisa tampil sesuai dengan yang diharapkan olehnya yaitu membawa pulang poin ke Beijing.
“Saya yakin kami punya tim yang bisa melakukan hal seperti itu. Ini yang terpenting bagi para pemain untuk percaya pada apa yang telah kami mulai,” ujarnya.
“Kami telah lolos ke babak penyisihan terakhir dan ini merupakan sesuatu yang memberikan kepuasan besar bagi kami,” lanjut Ivankovic.
“Saya berharap ini akan membantu para pemain untuk lebih percaya diri dan tampil di lapangan dengan ide tentang cara mengalahkan lawan kami,” tutupnya.
Setelah bertandang ke Australia, China bakal menjamu Timnas Indonesia di laga keenam grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung 15 Oktober mendatang. (han)
Load more