"Wajar karena mereka serumpun, tetapi Timnas Indonesia layak untuk bisa menang. Namun akhirnya buyar," tambahnya.
Bung Ropan juga mengkritik gaya bermain Indonesia yang dianggapnya terlalu polos, terutama dalam mengelola waktu di menit-menit akhir pertandingan.
Ia menyebut, jika Bahrain yang unggul, mereka pasti akan mengulur waktu dengan berbagai cara, termasuk simulasi cedera dan memperlambat permainan.
"Nah kita ini terlalu polos bermain, menurut saya. Kalau tadi Bahrain yang unggul 2-1, pasti peluit itu sudah ditiup ketika masuk di 90+6, habis selesai. Atau Bahrain akan memperlambat pertandingan dengan memperbanyak diving dan berpura-pura jatuh, mengulur waktu," jelasnya.
Meskipun hasil ini mengecewakan, Bung Ropan berharap bahwa pertandingan ini memberikan pelajaran penting bagi Timnas Indonesia.
Ia menekankan bahwa dalam sepak bola internasional, mengelola waktu dan menggunakan taktik yang tepat, bahkan jika itu tidak ideal, adalah hal yang penting.
"Memang hal itu tidak baik, tetapi jika bisa mengamankan kedudukan dari lawan itu tak jadi masalah. Kedudukan tiga poin sudah di depan mata, tapi itu terjadi setelah lewat batas waktu normal 90+6," tutupnya.
Load more