tvOnenews.com - FIFA selaku otoritas tertinggi sepak bola dunia sebenarnya pernah mewanti-wanti Timnas Indonesia soal Bahrain sejak 12 tahun silam.
Kini, Bahrain dianggap kembali mengulangi hal serupa dengan permainan kurang sportif yang mereka tunjukkan saat berjumpa Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia bisa saja mengunci kemenangan atas tuan rumah Bahrain dalam laga ketiga grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Ketika itu, pasukan Shin Tae-yong berhasil unggul atas Bahrain hingga menit tambahan babak kedua lewat gol Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick.
Wasit asal Oman Ahmed Al-Kaf memberikan tambahan waktu selama enam menit di laga Bahrain vs Timnas Indonesia jelang berakhirnya babak kedua.
Sialnya, Timnas Indonesia justru kecolongan melalui gol Mohamed Marhoon pada menit ke 90+9. Padahal, tambahan waktu seharusnya hanya berjalan selama enam menit saja, bukan sembilan menit.
Memang menurut aturan FIFA, wasit mempunyai hak prerogatif untuk menambah waktu sesuai pandangan subjektif dari sang pengadil saat laga berjalan.
Apalagi, hal tersebut dilakukan karena terdapat insiden tertentu yang mengakibatkan pertandingan sempat terhenti beberapa saat.
Setelah ditelusuri, ternyata dalam tambahan waktu tersebut tidak ada insiden yang membuat wasit harus menambah waktu dari enam menit menjadi sembilan menit.
Kondisi inilah yang pada akhirnya membuat suporter Timnas Indonesia sekaligus penggemar sepak bola dunia bertanya-tanya tentang keputusan wasit tersebut.
Ditambah lagi rekam jejak dari wasit Ahmed Al-Kaf yang dianggap kontroversial membuat suporter menuding sang pengadil telah berkompromi dengan tuan rumah.
Empat hari berlalu setelah laga usai, sebagian suporter Timnas Indonesia tampak belum lupa akan hal itu. Mereka bahkan masih membahas kejadian tak mengenakan dengan Bahrain.
Di lain sisi, laga kontroversial tersebut mengingatkan kepada rilis FIFA pada 2012 yang sempat menyinggung soal dugaan 'main sabun' dari tim Bahrain.
Kejadian tersebut bahkan juga berlangsung ketika Bahrain selaku tuan rumah berhadapan dengan Timnas Indonesia, Rabu (29/2/2012) dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Saat itu, Bahrain dalam misi mengejar defisit sembilan gol atas Qatar sebagai pesaing terberat mereka di fase grup untuk lolos ke babak berikutnya.
Selain itu, Bahrain juga mengharapkan agar Qatar kalah di laga lainnya saat bertemu dengan Iran apabila ingin mengungguli sang rival untuk melaju ke ronde selanjutnya.
Tak disangka, Bahrain pada akhirnya menang 10-0 atas Timnas Indonesia sekaligus berhasil mengejar defisit sembilan gol dari Qatar di Kualifikasi Piala Dunia 2014.
Kendati demikian, Bahrain justru harus mengubur impian untuk lolos lantaran Qatar berhasil menahan imbang Iran dan berhak melaju dari fase grup.
Bak jatuh tertimpa tangga, Bahrain yang gagal lolos meski menang telak langsung mendapat kecurigaan dari FIFA setelah tiba-tiba berhasil mencetak 10 gol.
“Kemenangan besar Bahrain 10-0 atas Indonesia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia akan dipelajari dalam 'investigasi rutin',” kata FIFA dikutip dari laporan BBC Indonesia pada 1 Maret 2012.
Menurut laporan dari BBC 12 tahun silam, petinggi FIFA merasa curiga dengan kemenangan telak Bahrain atas Timnas Indonesia yang di saat bersamaan sedang mengejar defisit sembilan gol.
“Ada kejanggalan dalam hasil pertandingan ini dan kami akan mengadakan pemeriksaan umum,” kata perwakilan FIFA kepada BBC Indonesia.
“FIFA juga mengatakan akan mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari pertandingan ini dan menghubungi sejumlah orang yang terkait dalam pertandingan,” lanjutnya.
Akan tetapi, belum ada informasi lebih lanjut bagaimana hasil investigasi dari FIFA terkait kemenangan telak Bahrain atas Timnas Indonesia pada 12 tahun silam.
Jelasnya, kondisi Timnas Indonesia saat itu juga sedang tidak baik-baik saja lantaran tengah mengalami dualisme kepemimpinan di dalam kepengurusan PSSI.
Alhasil, pemain yang di bawa Timnas Indonesia ke Bahrain kebanyakan minim pengalaman level internasional bahkan selalu kalah di Kualifikasi Piala Dunia 2014.
(han)
Load more