Jakarta, tvOnenews.com - Executive Committee (Exco) PSSI Arya Sinulingga memberi pesan kepada Sekjen AFC Datuk Seri Windsor John terkait laporan Timnas Indonesia setelah melawan Bahrain.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Timnas Indonesia melalui PSSI telah menyampaikan surat protes kepada AFC dan FIFA terkait pertandingan melawan Bahrain Kamis (10/10/2024) lalu.
Di pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 lalu, Timnas Indonesia ditahan imbang Bahrain setelah keputusan kontroversial wasti Ahmed Al Kaf.
Hasil pertandingan itu langsung membuat netizen Indonesia geram dan berharap agar PSSI melaporkan kecurangan yang terjadi.
Arya Sinulingga pun mengungkapkan PSSI sudah mengirim surat protes bahkan sampai ke AFC dan FIFA terkait hasil pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain.
Namun, Sekjen AFC Datuk Seri Windsor kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa keluhan dari Indonesia kurang jelas dan terperinci.
Ia berharap agar keluhan tersebut dirinci terkait apa saja masalah yang perlu dievaluasi terkait pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain.
Hal ini pun ditanggapi Arya Sinulingga. Ia mengaku bingung dengan pernyataan dari Sekjen AFC tersebut.
"Nah, ini saya bingung juga ya. Kita bingung juga dengan yang namanya Sekjen AFC," kata Arya, di akun Instagram miliknya, dikutip Senin (14/10/2024).
Ia mengungkapkan, pada tanggal 10 Oktober 2024 pihaknya langsung mengirimkan surat protes kepada AFC.
Surat protes itu langsung dikirimkan ke AFC beberapa saat setelah pertandingan Timnas Indonesia lawan Bahrain berakhir.
Dirinya pun mengatakan di dalam surat protes, ada dua hal yang dijelaskan secara rinci terkait pertandingan babak kualifikasi Piala Dunia 2026 itu.
Hal pertama yakni peraturan kontroversial wasit soal perpanjangan waktu di babak kedua.
Wasit Ahmed Al Kaf tidak kunjung membunyikan peluit mengakhiri pertandingan meski waktu 90+6 menit di babak kedua sudah berakhir.
Perpanjangan waktu yang ditetapkan sebelumnya hanya 6 menit. Namun, sampai akhir pertandingan selesai di menit ke-99 setelah Bahrain berhasil menyeimbangkan skor.
"Kita kirimkan tuh, ada dua penambahan, 90 tambah 9 menit, di mana harusnya cuma 6 menit," kata Arya.
Ia kemudian menambahkan bentuk protes yang kedua yaitu masalah wasit yang berasal dari Oman.
"Kedua, yang kita komplain adalah wasitnya kenapa dari Asia barat, dari Middle east, itu kita pertanyakan," kata dia lagi.
Di dalam surat protes tersebut, Arya juga mengatakan ditujukan kepada AFC di tanggal 10 Oktober 2024, ditambah FIFA pada tanggal 11 Oktober 2024.
"Bahkan, kita kirim lagi pemberitahuan lagi tanggal 12, jadi tanggal 10, tanggal 11, tanggal 12," tambah dia.
Ia menegaskan tidak mungkin PSSI sudah menyatakan akan mengirim surat namun tidak menjelaskan soal keluhan yang dimiliki Timnas Indonesia.
Arya pun merasa bingung dengan pernyataan dari Sekjen AFC yang justru bertanya soal rincian keluhan dari PSSI.
"Mungkin manajemennya kali, memang tidak begitu baik, sehingga (suratnya) enggak sampai ke beliau (Sekjen AFC), kalau komplain ini sudah kita sampaikan," tuturnya.
Dirinya pun berharap agar AFC memproses surat itu dengan seusai prosedur. Sebab, PSSI pun sudah melalukan protes sesuai dengan prosedur yang ada.
"Kita langsung protes dan itu match commisioner yang terima, dan berikutnya surat lagi ke FIFA kita sampaikan," kata dia menegaskan.
Lebih lanjut, ia mengatakan yang terjadi saat ini mestinya menjadi pelajaran baik bagi PSSI dan juga AFC.
Menurutnya, perlu ada yang dibenahi oleh AFC secara internal sehingga tidak menimbulkan kebingungan pihak lain. (iwh)
Load more