Jakarta, tvOnenews.com - Timnas Indonesia terancam mendapatkan kerugian besar di saat seharusnya menjamu Bahrain di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Skuad Garuda sedang berada dalam kegentingan menyusul dengan pernyataan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) pada Jumat (18/10/2024) kemarin.
AFC merespons pernyataan Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) pada Rabu (16/10/2024) lalu, yang meminta agar laga tandang ke Jakarta dipindah ke tempat netral.
Mereka mencatut sikap para suporter Timnas Indonesia yang berlebihan hingga melakukan ancaman pembunuhan kepada wasit Ahmed Al Kaf, yang memimpin laga kontra Bahrain pada Kamis (10/10/2024).
Sebagai pengingat, kemenangan skuad Garuda yang sudah ada di depan mata buyar karena Bahrain mencetak gol pada menit-menit akhir pertandingan di Riffa.
Keputusan Al Kaf yang membiarkan laga untuk terus berlangsung melewati masa injury time yang seharusnya diprotes keras oleh para suporter Timnas Indonesia.
Kini, AFC pun berpotensi benar-benar mencabut hak Timnas Indonesia sebagai tuan rumah di laga kontra Bahrain pada kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga tersebut seharusnya digelar pada tanggal 25 Maret 2025 mendatang, dengan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) sebagai venue-nya.
Namun, pernyataan resmi AFC pada Jumat kemarin benar-benar mengindikasikan kemungkinan bahwa permintaan Bahrain bakal dipenuhi.
“AFC menanggapi kekhawatiran ini dengan serius dan berkomitmen penuh untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pemain, ofisial, dan penggemar serta mengutuk segala bentuk pelecehan dan ancaman daring,” demikian pernyataan resmi AFC.
Mereka berjanji untuk membahasnya bersama pihak-pihak terkait, termasuk PSSI dan FIFA, untuk menjamin keamanan laga tersebut.
“AFC akan membahas masalah ini lebih lanjut dengan FIFA, BFA, dan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) untuk menciptakan lingkungan yang aman dan terjamin bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam pertandingan,” tambah pernyataan tersebut.
Hal ini pun juga mencuri perhatian dunia internasional, termasuk negara tetangga Indonesia, yaitu Vietnam.
Media setempat, Soha.vn, mengulas kemungkinan AFC memenuhi permintaan BFA dengan mengatakan bahwa Indonesia panik untuk kehilangan keuntungan bermain kandang.
“Indonesia sangat panik kehilangan keuntungan bermain di kandang pada kualifikasi Piala Dunia 2026,” demikian judul yang diberikan media Vietnam dalam artikelnya yang dirilis pada Sabtu (19/10/2024).
Menurut media Vietnam tersebut, ada satu hal yang memberatkan PSSI untuk membuktikan bahwa sepak bola di Indonesia aman, yaitu Tragedi Kanjuruhan.
“Federasi Sepak Bola Bahrain meminta memindahkan laga ke tempat netral karena mereka cemas mengenai keamanan di Indonesia, terutama setelah kekacauan pada tahun lalu ketika lebih dari 100 orang meninggal dunia,” demikian pernyataan media tersebut.
Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 silam, sudah lebih dari dua tahun yang memakan korban jiwa hingga 135 orang.
Kerusuhan pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang, setelah Arema FC kalah dengan skor 2-3 dari Persebaya Surabaya pada saat itu.
Hal tersebut memang bisa menjadi suatu hal yang memberatkan PSSI dalam pengajuan banding mengenai kondisi keamanan di Indonesia.
Namun demikian, Indonesia juga telah terbukti aman, melalui penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 pada tahun lalu.
Selain itu, Indonesia juga telah menggelar beberapa laga di kualifikasi Piala Dunia 2026, dengan yang terbaru ketika menjamu Australia pada September lalu.
Pada November nanti, Timnas Indonesia juga akan menjamu Jepang dan Arab Saudi dalam laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026.
Itu bisa menjadi momentum PSSI membuktikan diri kepada AFC dan FIFA bahwa penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia bisa berlangsung dengan aman.
Load more