tvOnenews.com - Kevin Diks menjadi pemain diaspora terbaru yang proses naturalisasinya dikebut. Sebab, ia diketahui akan bergabung ke Timnas Indonesia saat laga melawan Arab Saudi pada 19 November 2024 mendatang.
Kevin Diks diketahui akan menjalani sumpah sebagai WNI pada 7 November 2024. Selain dirinya, ada dua nama lain yang juga akan menjalani proses naturalisasi, yakni Noa Leatomu dan Estella Loupatty.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memang sedang menggencarkan proyek naturalisasi untuk memperkuat permainan Timnas Indonesia.
Sebelum Kevin Diks, sudah ada dua nama pemain diaspora yang mendapat kewarganegaraan Indonesia mereka, yakni Mees Hilgers dan Eliano Reijnders. Keduanya debut saat Timnas Indonesia melawan Bahrain beberapa waktu lalu.
Banyaknya pemain keturunan yang dinaturalisasi, membuat PSSI diberondong pertanyaan oleh Komisi X DPR RI saat rapat kerja bersama yang digelar pada Senin (4/11/2024).
Sekjen PSSI, Yunus Nusi yang hadir dalam rapat tersebut dicecar pertanyaan mengenai program naturalisasi dari pemain keturunan yang terus dilakukan.
"Dalam rangka menjawab ekspektasi masyarakat untuk menjadi singa Asia, bahkan lolos ke Piala Dunia," ujar Yunus Nusi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa proyek naturalisasi itu juga merupakan saran yang diberikan oleh Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah untuk mencapai target yang diinginkan. Sebab, jika hanya mengandalkan pemain lokal saja dinilai tidak cukup.
"Shin Tae-yong memberikan masukan kepada kami. Shin Tae-yong memberikan saran bila ingin mencapai target sebagai singa Asia bahkan lolss ke Piala Dunia, mengandalkan pemain lokal saja tidak cukup," ujar Yunus Nusi.
Menaturalisasi pemain diaspora pun menimbulkan pertanyaan lain soal berapa uang yang dikeluarkan PSSI untuk bisa menggaet seorang pemain untuk diberikan status WNI.
Yunus kemudian menegaskan, bahwa tidak ada biaya yang dikeluarkan dalam proses naturalisasi tersebut. Ia menjelaskan, bahwa mereka disebut memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi, sehingga sukarela dan bangga mau membela Timnas Indonesia.
"Kami tidak pernah membayar atau nilai kepada mereka, bahkan ada beberapa pemain seperti Pattynama malah orang tua dan kakeknya yang berharap pemain ini bisa memperkut tanah leluhurnya," ujar Yunus Nusi. (ism)
Load more