Jakarta, tvOnenews.com - Sosok ini menyebut naturalisasi itu merupakan keniscayaan dalam sepak bola. Hal ini dikatakan Pengamat Sepak Bola Indonesia Akmal Marhali.
Dia menyebut naturalisasi pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia adalah sebuah keniscayaan dalam perkembangan sepak bola secara global.
"Naturalisasi adalah keniscayaan dalam sepak bola global karena semua negara akan melakukannya," kata Akmal Marhali, Selasa (5/11/2024).
Menurut dia, naturalisasi pemain bukanlah hal baru dalam sepak bola Indonesia.
Bahkan, kata dia, Timnas Indonesia sudah menggunakan pemain naturalisasi ketika tampil pada Piala Dunia 1938.
Pada era 1950-an, Timnas Indonesia juga memiliki lima pemain naturalisasi. Salah satunya adalah kiper naturalisasi pertama, yakni Arnold Wouter van der Vin.
Sejak era pemain Cristian Gonzales hingga saat ini, jelas dia, tercatat jumlah pemain naturalisasi sebanyak 108 orang termasuk 15 pemain naturalisasi yang menghuni Timnas Indonesia saat ini.
Artinya, kata Akmal, naturalisasi pemain sudah terjadi sejak lama dan ini merupakan langkah yang harus diambil dalam menjawab tantangan perkembangan sepak bola dunia saat ini.
Akmal mengatakan pihak FIFA memperbolehkan setiap negara untuk melakukan proses naturalisasi pemain dengan sejumlah persyaratan yang ada dalam statuta FIFA Pasal 19.
Meski begitu, kata Akmal, ada tantangan ke depan terkait kebijakan naturalisasi yang perlu diperhatikan pemangku kepentingan karena naturalisasi menjadi bom waktu apabila prestasi Timnas Indonesia menurun.
Selain itu, kebijakan naturalisasi saat ini dikhawatirkan hanya bersifat kepentingan sesaat.
Artinya, jelas dia, para pemain tidak mendapat kesempatan membela Timnas di negara sebelumnya lalu memilih bergabung dengan Timnas Indonesia karena adanya peluang hingga pensiun untuk menjaga nama besar sebagai pesepak bola termasuk menaikkan nilainya di dunia sepak bola.
Menurut dia, masyarakat sedang euforia dengan kesuksesan yang dicapai Timnas Indonesia saat ini.
Akan tetapi, kualitas permainan bisa pasang dan surut karena usia pemain yang terbatas.
Oleh karena itu, menurutnya, pekerjaan besar yang harus diselesaikan PSSI adalah bagaimana caranya melakukan proses pembinaan yang baik untuk mencetak sebanyak mungkin pemain dari usia muda.
"Jadi ke depannya harus ada keselarasan antara proyek naturalisasi yang tujuannya jangka pendek dengan proyek pemain usia muda untuk tujuan jangka panjang," pungkasnya. (ant/nsi)
Load more