Jakarta, tvOnenews.com - Pemain senior Jepang, Yuto Nagatomo angkat bicara soal dirinya yang kembali dipanggil untuk memperkuat Samurai Biru melawan Timnas Indonesia pada 15 November 2024.
Adapun pertandingan Jepang melawan Indonesia akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Saat ini Jepang berada di puncak klasemen Grup C dengan raihan 10 poin hasil dari tiga kali menang dan sekali seri.
Sementara, Timnas Indonesia menempati peringkat kelima dengan tiga poin hasil dari tiga kali seri dan satu kali kalah.
Pemain Senior Jepang, Yuto Nagatomo. (Foto: Instagram Yuto Nagatomo)
Nagatomo mengaku tersanjung bisa kembali dipanggil masuk Timnas Jepang.
Berdasarkan informasi dari laman transfermarkt.co.id, eks pemain Inter Milan itu terakhir membela negaranya pada 21 Maret 2024 saat Timnas Jepang melawan Korea Utara pada babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dalam pertandingan itu, Nagatomo tidak diturunkan dan hanya duduk di bangku cadangan.
Sebelum dipanggil untuk laga melawan Korea Utara, Nagatomo terakhir membela Timnas Jepang pada 5 Desember 2022 saat Samurai Biru melawan Kroasia di Piala Dunia 2022 Qatar.
"Saya merasa sangat tersanjung bisa terus terpilih menjadi anggota timnas," kata Nagatomo dikutip dari Media China, Sohu, Jumat (8/11).
Menurut Nagatomo, meski Jepang merupakan tim terkuat di Asia, namun persaingan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tidak boleh dianggap remeh pasukan skuad Samurai Biru.
"Situasi persaingan di 18 besar masih berat, seluruh anggota tim harus fokus pada permainan yang ada di hadapannya. Tujuan kami hanya kemenangan, jadi kami harus bekerja keras sejak awal latihan," ujar Nagatomo.
Meski kembali memperkuat Timnas Jepang, pemain berusia 38 tahun itu mengatakan, dirinya tidak bisa tenang. Dia mengaku akan berjuang keras demi mendapat posisi dalam skuad utama Jepang.
"Terpilih untuk tim nasional tidak berarti saya bisa tenang. Saya akan berusaha untuk berkontribusi pada kemenangan di lapangan dan saya akan berjuang dengan seluruh kekuatan saya," ujar Nagatomo. (dpi)
Load more